Flutter adalah salah satu framework yang biasa digunakan oleh developer untuk membuat sebuah aplikasi dengan mudah dan menarik. Dengan framework ini, seorang developer dapat membuat aplikasi mobile di berbagai plarform (multiplatform).
Banyak tim pengembang aplikasi yang menggandrungi flutter, seperti front end developer, back end developer, dan full stack developer. Hal tersebut karena sudah banyak perusahaan yang menggunakan flutter dalam membuat aplikasi. Adapun perusahaan-perusahaan besar yang telah menggunakan flutter, seperti BMW, Alibaba, eBay, dan Google Ads.
Mungkin anda bertanya-tanya apa itu flutter? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja kelebihan dan kekurangan dari framework ini? Lalu, bagaimana perbandingan antara flutter dan react native? Apabila anda belum mengetahuinya, kami akan menjelaskan kepada anda secara tuntas pada artikel ini. Simak dengan saksama ya!
Apa Itu Flutter
Flutter adalah platform open source dan gratis yang banyak digunakan oleh para pengembang (developer). Platform ini adalah buatan Google yang telah diluncurkan pada akhir tahun 2018. Sejak saat itu, platform ini menjadi populer dan banyak diperbincangkan di kalangan para pengembang.
Flutter adalah bahasa pemrograman buatan Google. Google sendiri telah mulai membuat bahasa ini sejak tahun 2015. Bahasa ini dapat memudahkan para pengembang dalam membuat aplikasi karena mereka dapat membuat aplikasi dengan hanya menggunakan satu basis kode (codebase). Hal tersebut berarti aplikasi yang tercipta dapat digunakan di berbagai macam platform, seperti iOS, android, windows, macOS, Linux, dan lain sebagainya.
Terdapat dua komponen penting dari flutter yaitu framework UI (User Interface) dan SDK (Software Development Kit). Framework UI terdiri dari komponen-komponen UI, seperti navigasi, teks, tombol, dan lain sebagainya. SDK adalah tools yang memiliki fungsi untuk membantu para pengembang dalam membuat aplikasi lintas platform.
Ketika anda ingin membuat aplikasi lintas platform menggunakan flutter, anda tidak perlu mempelajari berbagai macam bahasa pemrograman. Anda hanya perlu mempelajari bahasa pemrograman Dart. Dart adalah bahasa pemrograman buatan Google dan diluncurkan pada tahun 2011. Bahasa pemrograman ini berfokus pada pengembangan front end. Oleh karena itu, bahasa ini dapat dimanfaatkan untuk membuat aplikasi mobile dan web.
Cara Kerja Flutter
Pada bagian ini, kami akan menjelaskan kepada anda terkait cara kerja flutter. Sebenarnya, cara kerja dari platform ini sederhana, berikut cara kerjanya!
- Pada mobile, baik android developer atau iOS developer sama-sama mengembangkan suatu aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Dart dan widget yang telah tersedia.
- Pada android, kode yang tertulis akan terkompilasi dengan mesin C++ menggunakan Android NDK (Native Development Kit), sedangkan pada iOS, kode yang tertulis akan terkompilasi dengan LLVM (Low-Level Virtual Machine).
- Pada android, kode akan terkompilasi kembali dengan Dart Compiler.
- Setelah kode sesuai dengan masing-masing perangkat, maka aplikasi telah siap untuk digunakan pada berbagai macam platform.
Kelebihan
Anda telah mengetahui apa bahwasanya framework sangat diminati oleh para developer. Hal tersebut tentunya tak lepas dari kelebihan yang terdapat pada platform ini. Berikut ini adalah kelebihan dari framework flutter, antara lain:
1. Mudah dan Cepat
Kelebihan yang pertama yaitu mudah dan cepat. Disini, mudah dan cepat berarti penggunaan framework ini dapat membantu para pengembang dalam mengembangkan aplikasi. Hal tersebut karena terdapat berbagai macam fitur yang membuat proses pengembangan menjadi lebih mudah dan cepat.
Di sisi lain, terdapat UI widget yang Google ciptakan dan kembangkan. Widget tersebut memiliki kualitas coding yang tinggi sehingga pengembang dapat melakukan kustomisasi dengan mudah, tanpa menulis kode dari nol. Selain itu, terdapat pula fitur Hot Reload. Fitur ini dapat menampilkan hasil coding dengan cepat sehingga para pengembang dapat melakukan eksperimen penambahan fitur dan perbaikan bug dengan cepat.
2. UI Menarik
Adapun kelebihan lain dari platform ini adalah UI yang menarik. Adanya koleksi widget dapat pengembang gunakan untuk tampilan aplikasi, seperti animasi, font, navigasi, dan lain sebagainya. Selain itu, widget yang telah tersedia dapat anda kustomisasi sesuai dengan keinginan anda untuk membuat tampilan yang lebih menarik dan mudah.
3. Performa Mirip Native
Selain mudah, cepat, dan memiliki tampilan UI yang menarik, flutter juga memiliki performa yang mirip dengan native. Walaupun bersifat multiplatform, tetapi performanya tak kalah dengan native. Hal tersebut karena framework ini menggabungkan antara kode aplikasi native dan mesin render agar aplikasi dapat tampil di berbagai macam platform.
Framework ini memiliki performa yang optimal di segala platform. Selain itu, ia juga kerap memberikan tips dan trik kepada para developer dalam membuat aplikasi yang ringan dan cara terbaik untuk meningkatkan aplikasi yaitu dengan melihat halaman metrik user dan melakukan testing.
4. Hemat Biaya
Yang terakhir adalah hemat biaya. Hal tersebut karena framework ini multiplatform sehingga developer tidak perlu membuat aplikasi berbeda untuk platform yang berbeda pula. Selain itu, adanya fitur-fitur pendukung, seperti UI widget, data backend, Hot Reload, dan lain sebagainya dapat memudahkan pengembang dalam membuat sebuah aplikasi.
Hal tersebut dapat membuat para developer menghemat waktu dan biaya lebih besar. Itulah salah satu penyebab mengapa banyak pengembang memilih untuk menggunakan flutter saat membuat sebuah aplikasi.
Kekurangan
Suatu hal tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Setelah anda mengetahui kelebihan dari framework flutter, kami akan memaparkan kepada anda terkait kekurangan dari framework ini. Berikut adalah kekurangan dari platfom ini, antara lain:
1. Masih Minim Library
Kekurangan yang pertama yaitu minimnya jumlah library pihak ketiga. Hal tersebut karena flutter masih baru sehingga komunitas developer masih sedikit. Oleh karena itu, jumlah resource code akan sedikit juga. Library sendiri adalah kumpulan coding yang dapat pengembang gunakan ulang untuk membuat aplikasi. Akan tetapi, jumlah library framework ini masih sedikit sehingga anda perlu melakukan lebih banyak uji coba dan lebih kreatif.
2. Belajar Bahasa Pemrograman Baru
Ketika anda ingin menggunakan platform ini, anda harus menguasai bahasa pemrograman Dart terlebih dahulu karena flutter menggunakan bahasa tersebut. Akan tetapi, anda tidak perlu khawatir karena apabila anda telah menguasai bahasa pemrograman C++ dan Java, maka anda akan mampu mempelajari Dart dengan lebih mudah. Selain itu, anda juga dapat menonton video pembelajaran terkait Dart dari situs pembelajaran atau akun YouTube Dart.
3. Ukuran Aplikasi Besar
Yang terakhir yaitu aplikasi yang dihasilkan akan berukuran besar. Memang performa dari platform ini sangatlah bagus, tetapi aplikasi cenderung akan memiliki ukuran file yang lebih besar. Hal tersebut pasti akan memakan banyak ruang penyimpanan perangkat user sehingga terdapat kemungkinan bahwa user akan mengurungkan niatnya untuk mengunduh aplikasi tersebut.
Flutter vs React Native
Seperti yang telah kami sampaikan bahwasanya flutter banyak diminati oleh para pengembang karena dapat membantu mereka dalam membuat sebuah aplikasi. Akan tetapi, terdapat framework lain yang mirip dengan flutter yaitu react native. Lalu, bagaimana perbandingan antara framework ini dengan react native? Berikut penjelasannya!
1. Ease of Use
Dari sisi kemudahan dalam menggunakan aplikasi, framework flutter memiliki fitur hot reload yang memungkinkan para pengembang untuk melihat hasil coding secara real-time. Terdapat pula mesin render yang dapat menjalankan kode pada berbagai platform sehingga pengembang tidak perlu mempelajari bahasa native.
Bahasa native memiliki kemudahan dalam hal instalasi framework dengan adanya package installer. Akan tetapi, developer perlu memahami bahasa ini terlebih dahulu ketika hendak melakukan pengembangan suatu aplikasi.
2. Bahasa Pemrograman
Untuk bahasa pemrograman, bahasa dalam framework flutter adalah Dart dan native menggunakan JavaScript. Dart belum masih belum banyak orang yang mengetahuinya sehingga pengembang perlu mempelajarinya terlebih dahulu. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang sudah terkenal luas dan tentunya sudah banyak orang yang menguasainya.
3. Dukungan Komunitas
Komunitas developer flutter sendiri masih terbilang lebih kecil daripada komunitas native. Namun, komunitas flutter semakin besar dari waktu ke waktu dan menandingi native.
4. Komponen Pembuat UI
Framework flutter menyediakan widget dengan kustomisasi tampilan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengembang, sedangkan react native menyediakan modul user interface untuk menyusun tampilan yang menarik.
Kesimpulan
Flutter adalah framework untuk membuat aplikasi. Framework ini sangat diminati oleh para developer karena kelebihannya dalam memudahkan pengembang untuk mengembangkan suatu aplikasi. Bahasa dalam framework ini adalah Dart, yaitu bahasa buatan Google yang diluncurkan pada tahun 2018.
Adapun cara kerja, kelebihan, dan kekurangan dari framework ini. Selain itu, terdapat pula perbandingan antara flutter dan react native dari segi ease of use, bahasa pemrograman, dukungan komunitas, dan komponen pembuat UI. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sekawan Media menyediakan layanan jasa pembuatan aplikasi profesional yang cocok untuk bisnis anda. Silakan kunjungi laman terkait untuk mendapatkan informasi dan penawaran khusus!