Waspada! Scamming Bisa Menyerang Kapan Pun

Daftar Isi
Daftar Isi
Scamming kini menjadi tindak kejahatan yang dapat menyerang anda kapan pun tanpa anda pernah tahu. Tindakan kriminal ini, kini kian menjadi-jadi dan dapat dilakukan bahkan melalui media online.

Beriming-iming menjanjikan uang ataupun hadiah lainnya, banyak korban yang tergiur dengan hadiah yang dijanjikan. Pelaku yang melakukan tindakan kriminal ini sering disebut dengan scammer. Lalu, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri scamming dan bagaimana pula cara menghindarinya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak artikel berikut ini!

Apa Itu Scamming?

Scamming adalah tindakan kriminal berupa penipuan yang akan menargetkan sejumlah uang maupun barang berharga korban dengan berbagai cara, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. Kejahatan ini kini marak terjadi khususnya di media sosial.

Para pelaku scamming atau yang biasa disebut scammer akan dengan mudah melancarkan aksinya sebab didukung dengan banyaknya korban yang seringkali dengan ceroboh mengunggah data-data pribadi mereka ke sosial media seperti, nama lengkap, alamat rumah bahkan kartu kredit.

Hal inilah yang membuang scammer dapat dengan mudah memanfaatkan data tersebut sebagai modal untuk melakukan tindakan scamming. 

Tak sampai disitu saja, scammer bahkan akan mengiming-iming para korbannya dengan hadiah berharga maupun uang tunai dengan jumlah ]yang tak sedikit. Namun, mereka akan terlebih dahulu meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang atau pun data pribadi untuk disalahgunakan.

Nah, bagi korban yang terbilang “lugu” dan mudah percaya, mereka akan tergoda dan menjadi korban scamming ini. Kejahatan ini dapat disebut pula sebagai cyber crime.

Ciri-ciri Scamming

  • Berpura-pura menjadi orang atau perusahaan yang diketahui pengguna. Pada umumnya, para scammer akan menghubungi pengguna dengan berpura-pura sebagai pemerintah, perusahaan, atau bahkan menjadi orang yang Anda kenal. Agar lebih dipercaya, mereka akan menggunakan identitas seperti asli agar memang terlihat terpercaya. Scammer menggunakan trik untuk mengubah nomor telepon yang muncul pada ID pemanggil di perangkat Anda, sehingga nama yang Anda lihat mungkin tidaklah asli.
  • Scammer akan mengatakan ada masalah atau juga hadiah. Scammer  juga akan menghubungi Anda dan memberitahukan bahwa Anda sedang terlibat suatu masalah atau bahkan juga mendapatkan hadiah.
  • Scammer akan menyuruh Anda bertindak cepat. Mereka akan menyuruh korban untuk bertindak cepat sebelum berpikir. Jika Anda tidak menuruti kemauan scammer, mereka akan mengancam untuk menangkap Anda, melaporkan, mengambil surat perusahaan, atau mendeportasi Anda.
  • Scammer menyuruh Anda untuk membayar dengan cara tertentu. Mereka akan menyuruh Anda untuk melakukan pembayaran melalui transfer atau menyimpannya dalam sebuah gift card dan memberikan nomornya kepada korban di akhir. Ada juga modus lain yaitu memberikan cek kepada korban (yang nantinya akan menjadi cek palsu), kemudian menyuruh Anda untuk menebusnya, dan mengirim uangnya.

Jenis-jenis Scamming

1. Phishing

Phising adalah jenis scamming yang memanfaatkan kelengahan pengguna dengan mengirimkan email yang berisi pemberitahuan yang seolah-olah berasal dari perusahaan atau bank dan mengatakan bahwa Anda harus memverifikasi ulang akun menggunakan username dan password.

Dengan data yang mereka dapatkan, pelaku dapat memanfaatkannya untuk kepentingan yang jahat, misalnya untuk melakukan transaksi dan menembus akses ke kartu kredit.

2. Auction Fraud

Seseorang akan berpura-pura menjual sesuatu di website lelang, misalnya eBay yang mana itu adalah penipuan semata. Misalnya ada juga yang menjual tiket konser yang tidak resmi, dan tiket tersebut sebenarnya sudah tidak valid lagi.

3. Donation Scam

Perbuatan jahat scammer yang selanjutnya adalah memanfaatkan belas kasihan orang lain dengan mengaku sebagai penyintas suatu penyakit atau sedang membutuhkan suntikan dana. Meskipun hal ini bisa saja nyata, tetapi scammer akan menggunakan akun palsu pada website scamming untuk membuat akun dan ‘merampok’ uang milik orang-orang.

4. Threat Scam

Scammer akan mengirimi Anda email dan mengaku sebagai orang yang bekerja pada perusahaan tertentu dan mengatakan bahwa Anda sedang mengalami masalah tertentu dan mengharuskan Anda untuk membayar agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Selain pembayaran uang, mereka juga akan meminta bitcoin sebagai pembayaran alternatif.

5. Catfish

Catfish adalah sebutan bagi seseorang yang membuat profil online palsu untuk menipu korban. Contohnya, seseorang yang membuat akun facebook palsu seolah seperti seorang kerabat, untuk melihat informasi pribadi korban untuk keperluan tertentu.

6. Cold Call Scam

Cold call scam adalah salah satu bentuk kejahatan social engineering yang digunakan oleh scammers untuk menipu dengan cara menelepon dan memberitahukan kalau komputer korban terkena virus dan telah diretas.

Hal ini dilakukan untuk menciptakan ketakutan, kemudian scammer akan menawarkan bantuan dengan sejumlah biaya yang perlu dibayar. Scammer menawarkan solusi untuk menghubungkan komputer korban secara jarak jauh untuk memperbaiki masalah atau menambahkan program keamanan yang sebenarnya tidak diperlukan komputer.

7. Chain Mail

Chain mail adalah email yang berisi informasi palsu untuk tujuan menakut-nakuti, mengintimidasi, atau menipu penerima. Tujuannya untuk memaksa penerima meneruskan e-mail tersebut ke orang lain. Ini adalah bentuk spam, dan dalam beberapa kasus digunakan untuk mengambil alamat email individu untuk spam. Jika kamu menerima email sejenis ini, jangan teruskan email dan hapus saja.

8. Online Survey Scam

Situs yang mengklaim bahwa mereka menawarkan uang atau voucher hadiah kepada peserta yang bersedia menjawab pertanyaan dalam survei. Biasanya, situs-situs ini meminta pengguna untuk menghabiskan waktu lama di website, seringkali, uang atau voucher yang dijanjikan tidak pernah dibayarkan.

Tujuan utama dari penipuan survei online adalah untuk mendapatkan informasi demografis pengguna dan menjual informasi ini kepada spammer atau pihak yang menginginkannya.

Baca Juga:
Apa itu DDoS, Cara Kerja, Jenis, dan 3 Cara Mengatasinya
Apa itu Ransomware, Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Cara Menghindari Scamming

Scammer
Scammer ©Unsplash

1. Jangan Membagikan Data Pribadi

Data pribdi merupakan informasi yang bersifat sensitif seperti rincian kartu kredit, tabungan, atau ATM tidak boleh sampai tersebar ke orang-orang, apalagi melalui internet. Scammer akan menguras habis semua uang Anda jika hal ini masih Anda lakukan.

2. Pastikan Situs Sudah Aman

Scamming dapat terjadi setelah Anda mengunjungi suatu website. Misalnya, ketika Anda baru saja melakukan login menggunakan email dan kata sandi dan password di sebuah website, kemudian ternyata website tersebut belum memiliki sertifikat SSL, sehingga website tersebut belum aman.

Dari kejadian tersebut, scammer akan memantau dan mencuri data yang Anda kirimkan ke website tersebut karena data tidak terenkripsi. Namun, hal itu tidak akan terjadi apabila website sudah memiliki SSL, karena SSL akan mengenkripsi semua data yang dikirimkan. SSL juga akan mengubah protokol HTTP menjadi HTTPS (secure).

3. Tidak Membagikan Kode OTP

Pernahkah Anda mendapat panggilan yang mengaku sebagai staff (misalnya GOJEK, GRAB, dll) dan meminta kode OTP yang baru saja dikirimkan ke perangkat Anda? Perlu Anda ketahui bahwa perusahaan tersebut tidak pernah meminta kode OTP dan bahkan sudah melarang Anda untuk membagikan kode tersebut kepada orang lain.

Hal ini adalah kegiatan scamming yang paling umum terjadi, dan yang paling mengerikan adalah banyak juga yang dengan mudahnya memberikan kode OTP ini. Mulai kini, jangan sampai membagikan kode OTP karena dampaknya akan sangat besar bagi Anda.

4. Atur Password Kuat

Gunakan password yang kuat dengan kombinasi rumit agar sulit diakses oleh orang lain (cracker). Dengan demikian, anda dapat menghindari pencurian identitas yang dapat digunakan oleh scammer untuk keuntungan mereka misalnya manipulasi transaksi, kredit, dan lainnya. Scammer akan menggunakan identitas Anda agar dan sistem akan mengira bahwa itu memang Anda yang melakukannya.

5. Gunakan 2FA

Two Factor Authentication atau 2FA adalah metode pengamanan login akun menggunakan verifikasi dua langkah. Dengan metode ini, setiap upaya login akan selalu memerlukan verifikasi dari dua perangkat.

Kamu akan mendapat notifikasi apabila ada upaya login ke akun yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa lebih mengontrol aktivitas login akun untuk mencegah adanya peretasan.

6. Jangan Gampang Menuruti Perintah

Anda tidak boleh mudah menuruti apa yang diminta dan dipaksa oleh orang yang bahkan Anda tidak dikenal saat melalui telepon. Mereka akan cenderung tidak memberi waktu Anda untuk berpikir sebelum bertindak, sehingga yang Anda lakukan bukanlah kemauan Anda sendiri.

Jika memang mengaku dari perusahaan tertentu, perlu digaris bawahi bahwa perusahaan yang asli akan memberikan waktu kepada Anda sebelum memberikan tindakan tertentu, bukan sebaliknya.

Scamming kini menjadi kejahatan yang acap kali terjadi, tak hanya melalui dunia nyata saja bahkan dapat terjadi melalui dunia maya. Untuk menghindari kejahatan scamming ini, anda perlu berhati-hati dalam bertindak di dunia maya dan kenali ciri-ciri scamming agar tidak menjadi korban mereka.

Bijaklah dalam menggunakan internet dan selalu waspada dimana pun dan kapan pun, sebab kita tidak tahu kapan kejahatan akan menyerang kita.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: