Setiap perusahaan, tentunya mempunyai tujuan atau visi dan misi. Hal ini tentunya dibutuhkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Namun, dalam menjalankan strategi tersebut pasti tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Maka dari itu, perlu adanya manajemen risiko atau risk management untuk menghindari dan mengelola risiko yang mungkin terjadi.
Risiko merupakan dampak negatif dari sebuah tindakan yang kurang tepat. Sebagai contoh, adanya tindak korupsi dari karyawan, tertipu oleh investor, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, adanya risk management tersebut dapat membantu perusahaan menjaga dari berbagai masalah yang mungkin bisa terjadi ke depannya.
Selain itu, adanya manajemen ini juga sangat penting karena bisa memberikan panduan mengenai ancaman permasalahan dalam operasional, sehingga perusahaan bisa meminimalisirnya terlebih dahulu.
Lantas, apa itu manajemen risiko? Mengapa membutuhkan manajemen ini? Apa tujuan dan manfaatnya?
Nah, berikut ini akan menjawab semua pertanyaan yang berada di benak Anda. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini, ya!
Apa itu Manajemen Risiko?
Manajemen risiko adalah sebuah proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, hingga mengendalikan risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan.
Risk management juga disebut dengan sebuah penerapan kebijakan maupun prosedur untuk membantu meminimalisir permasalahan yang menurunkan kualitas kerja perusahaan.
Melalui manajemen ini, dapat membantu perusahaan untuk memastikan stabilitas tetap terjaga serta tujuan maupun visi dan misi bisa terwujud.
Adapun fungsi manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang ada di perusahaan, sehingga tidak akan terjadi masalah yang sama ke depannya.
Maka dari itu, manajemen ini sangatlah penting bagi perusahaan karena membantu mengidentifikasi hingga menyelesaikan risiko yang terjadi, sehingga bisa mengurangi kerugian akibat masalah tersebut.
Sebab, perusahaan yang tidak mengetahui risiko dalam bisnis, bisa saja kehilangan pangsa pasar, kerugian dalam hal keuangan, dan lain sebagainya.
Tentu, ini sangat berdampak buruk terhadap tumbuh kembang perusahaan ke depannya. Bahkan, bisa saja perusahaan juga akan mengalami kebangkrutan.
Dalam hal ini, risk management dibagi menjadi dua, yakni risiko murni dan spekulasi. Risiko murni adalah ketidakpastian karena sebuah kerugian. Contoh manajemen risiko murni adalah kecelakaan, kebakaran, pencurian, dan lainnya.
Sementara itu, risiko spekulasi adalah risiko yang berdampak pada dua kemungkinan, yakni mengalami kerugian atau justru mendapatkan keuntungan. Contoh manajemen risiko spekulasi adalah investasi saham, undian, dan sebagainya.
Tujuan Manajemen Risiko
Perlu Anda ketahui, kehadiran risk management bagi sebuah perusahaan memiliki beberapa tujuan yang tidak bisa dilepaskan.
Maka dari itu, tujuan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1. Melacak sumber risiko
Tujuan utama risk management adalah untuk melakukan pelacakan sumber risiko yang berpotensi mengancam produktivitas maupun keamanan bisnis.
Proses ini melewati tahapan riset dan analisa dari setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan, mulai dari produksi hingga pengelolaan aset.
2. Mengurangi kerugian perusahaan
Risiko yang telah masuk tahap analisa, maka pihak manajemen akan melakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan tersebut supaya tidak mengancam keberlangsungan bisnis.
Tentu, ini dapat mengurangi kerugian bagi perusahaan karena potensi risiko sudah diidentifikasi dan diselesaikan oleh pihak manajemen.
3. Memberi rasa aman bagi stakeholder
Selanjutnya, tujuan manajemen risiko adalah memberikan rasa aman bagi para stakeholder terhadap integritas bisnis Anda.
Stakeholder tersebut bisa mulai investor, supplier, instansi pemerintah, asuransi, maupun pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.
4. Menjaga stabilitas perusahaan
Dengan adanya risk management bagi perusahaan, maka dapat mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas bisnisnya.
Sebab, melalui manajemen ini, perusahaan bisa dengan cepat melakukan penanganan terhadap risiko atau permasalahan yang terjadi, sehingga tidak berdampak terhadap keberlangsungan bisnis.
Proses Manajemen Risiko
Dalam sebuah manajemen, tentu melibatkan tahapan atau prosesnya. Pada tahapan manajemen risiko ini melibatkan proses identifikasi, analisis, hingga memberikan solusi yang tepat atas masalah yang ada.
Berikut ini proses manajemen risiko yang perlu Anda ketahui:
1.Identifikasi risiko
Tahapan pertama mengidentifikasi risiko dalam perusahaan. Pada tahapan ini, Anda harus mengetahui kemungkinan risiko yang bisa terjadi saat bisnis sedang berlangsung.
Dalam mengidentifikasinya, pastikan untuk melihat dari berbagai sudut pandang atau aspek, seperti aspek ekonomi, sosial, lingkungan, regulasi, dan lain sebagainya.
Setelah risiko bisa diidentifikasi, maka pihak manajemen bisa mengambil keputusan dengan tepat sesuai permasalahan yang ada serta meminimalisir risikonya.
2. Analisis risiko
Jika Anda sudah mengidentifikasi dan mengumpulkan data dari risiko perusahaan, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis.
Melalui analisis ini, Anda bisa mengetahui beberapa risiko yang dapat membuat bisnis mengalami kerugian atau tidak berjalan sesuai tujuan.
Dengan begitu, perusahaan bisa menerapkan strategi yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut supaya tidak berdampak buruk terhadap keberlangsungan bisnis ke depannya.
3. Penilaian risiko
Setelah melakukan analisis, maka proses berikutnya adalah penilaian untuk mengetahui tingkatan risiko dalam perusahaan.
Tahap penilaian ini sangat penting untuk mengambil keputusan, risiko mana yang harus diprioritaskan mendapatkan penanganan terlebih dahulu.
Apalagi, solusi yang diambil perusahaan tergantung tingkat keparahan risikonya. Tentu, risiko yang parah dan memberikan dampak cukup besar terhadap perusahaan harus segera ditangani.
4. Pengelolaan risiko
Proses risk management selanjutnya adalah mengelola atau merespon risiko yang sudah masuk tahap analisis sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk membentuk sebuah portofolio mengenai bagaimana cara merespon setiap risiko yang ada. Cara meresponnya pun berbeda-beda tergantung dengan risiko yang terjadi.
5. Monitoring dan evaluasi
Tahapan terakhir adalah melakukan pemantauan dan evaluasi dari strategi yang telah dilakukan untuk menyelesaikan setiap risiko yang ada.
Proses ini juga bisa dijadikan bahan evaluasi jika terdapat risiko yang sama di kemudian hari. Hal ini supaya jika terjadi kegagalan, perusahaan tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berdampak terhadap keberlangsungan bisnis.
Manfaat Manajemen Risiko
Perlu Anda ketahui, jika manajemen risiko adalah salah satu komponen paling penting dalam mengelola bisnis dan melindungi perusahaan dari banyaknya masalah yang mungkin terjadi.
Tentu, manajemen tersebut mempunyai berbagai manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya. Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Membantu mencapai tujuan perusahaan
Dengan adanya risk management, tentu dapat membantu mencapai tujuan maupun visi dan misi perusahaan. Sebab, risiko atau masalah yang terjadi bisa diatasi oleh perusahaan, sehingga bisnis tetap berjalan sesuai visi dan misinya.
2. Mengurangi kerugian
Melalui tahap identifikasi, analisis, penilaian, pengelolaan, hingga pengambilan keputusan yang tepat, maka dapat membantu mengurangi kerugian bagi perusahaan.
Hal ini dikarenakan setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan strategi yang tepat serta sesuai dengan tingkat keparahan risikonya.
3. Menjaga kepercayaan stakeholder
Manfaat selanjutnya adalah menjaga kepercayaan para stakeholder, sehingga reputasi bisnis Anda tetap terjaga dengan baik.
Dengan begitu, akan lebih banyak para stakeholder yang ingin melakukan kolaborasi maupun kerja sama dengan perusahaan Anda.
Nah, itulah pembahasan mengenai pengertian manajemen risiko beserta dengan tujuan, proses, hingga manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya.
Pada dasarnya, manajemen risiko adalah proses atau tahapan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi masalah yang mungkin terjadi dalam perusahaan.
Tentu, manajemen ini sangat penting bagi setiap perusahaan karena membantu mengidentifikasi hingga mengambil keputusan setiap risiko yang muncul selama keberlangsungan bisnis.
Selain risk management, dalam sebuah perusahaan juga sangat penting melakukan proses audit internal. Hal ini karena berkaitan dengan proses penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan bisnis, termasuk salah satunya terkait kinerja keuangannya.
Namun, untuk melakukan audit internal perusahaan harus benar-benar dilakukan dengan baik dan tepat oleh pihak auditor.
Akan tetapi, dalam proses tersebut bukan suatu hal yang mustahil akan terjadi kesalahan atau kekeliruan yang berdampak buruk terhadap perusahaan.
Maka dari itu, sebaiknya gunakan Software Audit Internal untuk membantu tim auditor perusahaan Anda dalam melakukan audit dan meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.
Anda bisa menggunakan perangkat tersebut dari Sekawan Media yang mana sudah di percaya oleh beberapa perusahaan ternama di Indonesia.
Jika masih membutuhkan bantuan untuk keberlanjutan bisnis Anda, silakan segera hubungi kami dan konsultasikan semua kebutuhan secara gratis!