Bug adalah: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Cara Menghindari

Daftar Isi
Daftar Isi
Bug adalah kesalahan atau kegagalan dalam perangkat lunak atau sistem komputer yang mengakibatkan program tidak dapat berfungsi sebagaimana dengan mestinya.

Mungkin beberapa dari kalian pernah mengalami masa dimana aplikasi atau website yang sedang dibuka mengalami error yang membuat aplikasi atau website tersebut tidak dapat dibuka. Keadaan tersebut dapat Anda sebut bug.

Apa itu bug? Apa saja penyebab bug? Lalu apakah terdapat banyak jenis bug yang mungkin belum diketahui oleh orang awam? Untuk informasi lengkapnya, kita simak bersama dibawah ini.

Pengertian Bug

Error system pada perangkat mobile
ilustrasi perangkat mobile mengalami kegagalan sistem. (sumber: Pexels.com)

Bug adalah istilah yang merujuk pada masalah atau kesalahan dalam kode yang dapat mempengaruhi kinerja suatu situs web, sehingga mengakibatkan fungsi yang tidak berjalan dengan baik. Masalah ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti fitur yang tidak berfungsi, tampilan yang rusak, atau masalah dalam interaksi pengguna.

Sebuah bug dapat mengakibatkan perangkat lunak, situs web, atau sistem tidak beroperasi dengan semestinya, bahkan bisa menyebabkan crash.

Bug juga mencakup kesalahan teknis yang berpotensi menciptakan risiko keamanan. Jika perangkat lunak memiliki celah keamanan akibat adanya bug, maka hacker dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menyisipkan malware, mencuri daya, penting pengguna, dan tindakan merugikan lainnya. 

Terdapat banyak hal yang menjadi penyebab bug dapat muncul, selain itu juga terdapat berbagai macam jenis bug yang sering terjadi.

Jenis-jenis Bug

Setelah memahami apa itu bug, kita akan masuk pada bagian selanjutnya, yaitu jenis bug. Ada banyak sekali jenis bug yang biasa dijumpai, berikut merupakan jenis bug adalah antara lain:

1. Performance Defects

Jenis bug pertama adalah performance defect. Jenis ini merupakan suatu masalah yang terkait dengan waktu respons, kecepatan, stabilitas, dan penggunaan sumber daya pada situs web. Anda perlu memeriksa keberadaan defek ini yang dapat disebabkan oleh bug dalam performa dan kecepatan situs.

2. Functional Error

Jenis bug kedua adalah functional error yang terjadi pada fitur atau fungsi situs, sehingga tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Contohnya termasuk formulir yang tidak dapat diisi, tombol yang tidak berfungsi, dan halaman yang sulit diakses.

3. Compatibility Error

Jenis bug kedua adalah compatibility error. Jenis kesalahan ini muncul ketika tampilan situs tidak berfungsi dengan baik di berbagai perangkat atau browser. Hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan situs dengan sejumlah perangkat dan browser yang digunakan oleh pengguna.

4. Usability Defects

Usability terkait dengan pengalaman pengguna. Masalah ini dapat muncul apabila desain antarmuka pengguna (UI) terlalu rumit, sehingga mempersulit pengguna dalam menentukan informasi yang mereka butuhkan. Contoh yang umum adalah tata letak halaman yang tidak jelas dan tombol yang sulit dikenali.

5. Syntax Error

Jenis bug ini sering terjadi akibat kesalahan dalam penulisan kode atau sintaks di situs. Kesalahan sintaks dapat mengakibatkan situs tidak berfungsi dengan semestinya atau bahkan mengalami crash.

6. Security Error

Dibandingkan dengan bug lainnya, kesalahan keamanan merupakan yang paling berbahaya karena berkaitan dengan perlindungan situs. Bug ini dapat mengeksplorasi kerentanan keamanan yang ada, berpotensi menyebabkan pencurian atau kerusakan data.

7. Logic Error

Jenis terakhir bug adalah logic error. Kesalahan ini biasanya berkaitan dengan algoritma atau logika yang digunakan di situs web. 

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bug adalah istilah yang merujuk pada kesalahan yang terjadi dalam situs web atau aplikasi, dengan berbagai jenis yang mungkin ada. Penting untuk kita berwaspada terhadap munculnya bug karena dapat merusak fungsi dari situs.

Penyebab Bug

Bug yang biasa ditemui tidak bisa muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bug tersebut muncul. Berikut beberapa contoh umum penyebab bug adalah antara lain:

1. Perangkat Lunak yang Rumit

Salah satu penyebab bug adalah kompleksitas perangkat lunak. Dengan banyaknya kode yang berjalan secara bersamaan, kesalahan dalam penulisan kode dapat terjadi, yang bisa mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.

2. Komunikasi yang Buruk

Penyebab adanya bug
penyebab terjadinya bug (sumber: Pexels.com)

Penyebab bug selanjutnya adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan situs atau perangkat lunak, seperti programmer, penguji, hingga klien, dapat menyebabkan munculnya bug.

Misalnya, jika penguji menemukan bug tetapi tidak melaporkannya ke timm, perubahan yang dilakukan oleh developer bisa berakibat pada fitur yang tidak berfungsi.

3. Deadline yang Ketat

Penyebab lain bug adalah desakan untuk memenuhi tenggat waktu seringkali mengakibatkan kerusakan software. Jika sebuah proyek harus diselesaikan dengan tergesa-gesa, kemungkinan besar akan muncul sebuah bug.

Contohnya, jika ada fitur baru yang tidak melalui proses pengujian dengan baik karena tenggat waktu yang mendesak.

4. Tidak ada Log Perubahan Kode

Penyebab terakhir bug adalah dapat ditimbulkan jika tidak ada pencatatan perubahan kode. Setiap perubahan dalam kode dapat menghasilkan output yang berbeda. Jika perubahan tidak terdokumentasi, maka hal ini dapat menyebabkan logic bug.

Cara Menghindari Bug dalam Proses Pengembangan

Cara menghindar bug yang efektif
Tips menghindari bug (sumber: Pexels.com)

Setelah mengenal jenis dan juga penyebab terjadinya bug, pastinya Anda ingin sebisa mungkin untuk menghindari bug tersebut, oleh karena itu berikut ini beberapa cara menghindari bug dalam perangkat lunak yang sedang Anda kembangakan.

1. Membangun Jalur Komunikasi yang Efektif

Salah satu penyebab utama kemunculan bug adalah kurangnya komunikasi yang baik dalam tim. Penting untuk Anda menciptakan komunikasi yang terbuka. Tim yang berhasil, umumnya dibangun atas dasar saling percaya dan distribusi tugas yang jelas.

Sistem manajemen proyek yang baik juga berpeluang untuk meningkatkan komunikasi, yang dapat mengurangi kemungkinan munculnya bug di versi akhir perangkat lunak.

2. Melakukan Pengujian

Selama proses pengembangan perangkat lunak, penting untuk melakukan beberapa tahapan pengujian. Tahapan ini biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu alpha testing dan beta testing.

Alpha testing adalah pengujian fungsionalitas perangkat lunak yang dilakukan pada tahap awal pengembangan, sedangkan beta testing adalah fase di mana perangkat lunak diuji untuk memastikan kesiapan penggunaan oleh publik.

3. Menjalankan Program Bug Bounty

Setelah seluruh anggota tim melakukan pengujian dan tidak menemukan bug, bukan berarti perangkat lunak Anda sepenuhnya bebas dari kesalahan. Karena tim yang mengembangkan perangkat lunak tersebut, ada kemungkinan bahwa mereka bisa saja melewatkan kesalahan kecil.

Penguji bug dari luar akan memberikan sudut pandang baru, sehingga bisa lebih mudah untuk menemukan bug yang mungkin terlewat.

4. Mengadopsi Metodologi Agile

Metodologi pengembangan perangkat lunak Agile adalah teknik pengelolaan proyek yang berfokus pada pengembangan bertahap yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa tujuan setiap tahapan pengembangan dapat berbeda tergantung pada perubahan yang diperlukan.

Dengan menggunakan metode Agile, tim Anda dapat mengurangi kemungkinan munculnya bug dalam produk akhir.

5. Memanfaatkan Platform Kolaborasi

Untuk memastikan komunikasi yang lancar, Anda bisa memanfaatkan alat kolaboratif. Dengan cara ini, seluruh anggota tim dapat mengikuti alur perubahan kode tanpa harus menunggu update dari rekan lainnya.

Anda dapat menggunakan platform manajemen proyek seperti Slack, Trello, Asana, atau Airtable untuk menciptakan ruang komunikasi yang dapat diakses oleh seluruh anggota tim.

Contoh Bug

Dalam perangkat lunak bug adalah kelemahan dalam suatu program yang mengakibatkan ketidakberfungsian dengan baik dan dapat disebabkan oleh beberapa kesalahan yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut adalah beberapa contoh bug yang dikelompokkan menurut jenisnya.

1. Functional Error

Contoh bug pertama adalah functional bug, yang merupakan cacat dalam aplikasi perangkat lunak yang mempengaruhi fungsionalitas program. Bug ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti pengitungan yang salah, perilaku yang tidak terduga, error, atau fitur yang tidak responsif.

Masalah ini dapat timbul akibat kesalahan pengkodean, pengujian yang tidak memadai, atau keterbatasan hardware.

2. Workflow Bug

Contoh bug kedua adalah workflow bug, yang bisa menjadi penghambat besar dalam produktivitas dan efisiensi organisasi. Bug ini merujuk pada gangguan, kesalahan, atau hambatan dalam proses pemrograman yang mengakibatkan penundaan dan kebingungan di antara anggota tim.

3. Logical Bug

Contoh bug ketiga adalah logical bug, merupakan jenis bug yang berbeda dari kesalahan sintaksis. Jenis ini relatif mudah diidentifikasi karena melanggar aturan bahasa pemrograman. Kesalahan logis dapat terjadi ketika kode tidak menghasilkan output yang diharapkan.

4. System Level Integration Bug

Contoh lain bug adalah yang dapat terjadi pada level sistem integrasi, yang muncul ketika berbagai komponen atau subsistem dari sistem yang kompleks gagal bekerja sama dengan baik. Bug ini biasanya disebabkan oleh antarmuka yang tidak kompatibel dan pengujian yang tidak memadai.

5. Security Error

Contoh terakhir bug adalah security bug, yang merupakan masalah berkelanjutan dalam dunia digital. Bug ini mengacu pada kelemahan dalam perangkat lunak atau hardware yang dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk mendapatkan akses yang tidak sah, mencuri informasi sensitif, mengganggu layanan, dan lainnya.

Kesimpulan

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa bug adalah kesalahan atau masalah dalam kode yang mempengaruhi kinerja suatu situs atau software, yang biasanya muncul dalam berbagai bentuk seperti masalah fungsional, tampilan rusak, atau risiko keamanan.

Penyebab bug meliputi perangkat lunak yang rumit, komunikasi buruk, tenggat waktu yang ketat, serta kurangnya dokumentasi perubahan kode. Untuk cara menghindari bug, diperlukan komunikasi yang efektif, pengujian menyeluruh, serta penggunaan metode Agile dan platform kolaborasi.

Tidak hanya hadir dalam menyediakan artikel dan layanan terbaik, kami Sekwan Media juga menyediakan layanan IT Outsourcing yang akan membantu tim IT perusahaan dalam menjalankan tujuan digitalisasi.

Tertarik dengan yang kami tawarkan? Segera hubungi kontak kami untuk menggali informasi lebih lengkap tentang kebutuhan Anda dalam IT Outsourcing atau Anda juga dapat berkonsultasi mengenai kebutuhan lain dalam bidang IT, kami terbuka untuk membantu Anda dalam masalah IT.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: