Dalam dunia digital, kehidupan manusia tak lepas dari pengiriman data melalui proses routing. Ketika mengirim pesan instan, proses routing memastikan teks yang ditulis dapat sampai ke perangkat penerima.
Tak hanya itu, aktivitas seperti membuka situs web, streaming video dan musik, hingga mentransfer uang melalui mobile banking juga bergantung pada proses ini.
Pada artikel ini, mari kita dalami lebih lanjut mengenai apa itu proses routing serta apa saja jenisnya!
Apa itu Routing?
Routing adalah mekanisme untuk menentukan rute transfer paket data dari pengirim ke penerima. Komponen yang bertanggung jawab atas proses ini adalah perangkat jaringan yang disebut router.
Analogi proses routing adalah pengiriman paket di kantor pos, di mana data (paket) dikirim dari satu titik ke titik lain melalui jalur tertentu untuk memastikan pengiriman berlangsung cepat dan efisien.
Jalur jaringan pengiriman tidak dipilih sembarangan, harus yang paling optimal. Oleh karena itu, proses routing menggunakan algoritma khusus untuk memilih jalur terbaik.
Protokol routing adalah aturan dalam proses komunikasi antar router mengenai topologi jaringan. Protokol ini menggunakan algoritma untuk menghitung dan menentukan jalur yang optimal.
Fungsi Routing
Fungsi routing adalah memilih jalur pengiriman data. Proses ini juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya, yaitu:
- Penentuan Jalur (Path Determination): Router menentukan jalur terbaik yang harus dilalui oleh data (paket) agar dapat mencapai tujuan dari titik asal dengan lancar dan cepat.
- Penerusan Data (Data Forwarding): Setelah jalur terbaik dipilih, router meneruskan paket data ke perangkat berikutnya di jalur tersebut hingga paket sampai ke tujuan akhir.
- Penyeimbangan Beban (Load Balancing): Untuk meningkatkan keandalan dan mengurangi risiko kehilangan data, router sering kali mengirim salinan paket yang sama melalui beberapa jalur berbeda.
Metrik Penentuan Jalur
Jika Anda bertanya-tanya, apa yang digunakan sebagai faktor penentu jalur pengiriman data, ini adalah metrik-metrik yang digunakan:
- Hop Count (Jumlah Hop): Metrik ini mengukur jumlah perangkat jaringan yang harus dilalui. Apabila metrik ini dijadikan pertimbangan utama proses perutean, maka rute yang dipilih adalah yang memiliki nilai hop paling sedikit.
- Delay (Keterlambatan): Delay menunjukkan waktu yang oleh paket data untuk berpindah dari sumber ke tujuan melalui jalur tertentu. Protokol menggunakan nilai delay dari setiap jalur untuk menilai total waktu perjalanan paket dari ujung ke ujung kemudian jalur dengan delay paling rendah akan dipilih.
- Bandwidth (Lebar Pita): Metrik ini mengacu pada kapasitas jalur untuk mentransfer data dengan satuan dalam bit per detik (bps). Setelah proses evaluasi, protokol akan memilih rute dengan lebar pita tertinggi untuk mengirimkan data.
- Load (Beban): Beban mengindikasikan tingkat kesibukan sumber daya jaringan. Jika memiliki kepadatan tinggi, beban kerja pada perangkat jaringan juga akan semakin tinggi. Karena itu, metrik ini berubah sesuai perubahan tingkat kepadatannya.
- Reliability (Keandalan): Keandalan adalah metrik yang menilai seberapa andal sebuah jalur jaringan. Nilai ini bisa diukur secara dinamis berdasarkan frekuensi kegagalan atau kemudahan perbaikan jalur tertentu.
Dengan mempertimbangkan berbagai metrik ini, protokol routing dapat memilih jalur yang optimal untuk pengiriman data dalam jaringan.
Jenis-jenis Routing
1) Berdasarkan Pengelolaan Rute
Terdapat tiga jenis proses perutean yang memiliki cara kerja dan pengelolaan yang berbeda. Klasifikasi ini mencakup tiga jenis metode, yaitu:
a) Routing Statis
Routing statis adalah proses pengiriman data dimana jalur pengirimannya ditentukan secara manual oleh administrator jaringan.
Administrator jaringan disini adalah individu yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengaturan jaringan komputer dalam sebuah organisasi.
Dalam jenis ini, masing-masing rute harus dimasukkan satu per satu ke dalam tabel routing berdasarkan analisis administrator.
Contohnya, jika ada lima jalur yang tersedia antara dua titik, administrator harus memilih dan mengonfigurasi rute secara langsung.
Administrator memiliki kontrol penuh atas jalur yang digunakan untuk mengirim paket data sehingga router hanya akan menggunakan jalur yang telah ditentukan tersebut.
Meski memberikan kontrol yang detail, routing statis kurang efisien untuk jaringan besar karena perubahan topologi harus diperbarui secara manual.
b) Routing Dinamis
Routing dinamis adalah proses perutean yang dilakukan secara otomatis tanpa perlu campur tangan manusia. Jenis ini dikenal juga sebagai adaptive routing.
Router menggunakan algoritma tertentu untuk memilih jalur terbaik berdasarkan metrik seperti tingkat kecepatan maupun jarak terpendek yang bisa ditempuh.
Di jaringan komputer modern, jenis perutean ini sangat umum digunakan karena sifatnya yang fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan.
c) Routing Default
Selain dua jenis sebelumnya, terdapat pula perutean default di mana router diarahkan untuk mengirim paket data ke jalur default jika tidak ada rute spesifik yang cocok.
Proses ini biasanya digunakan untuk sistem jaringan dengan satu titik keluar utama. Contohnya adalah proses koneksi ke internet.
Di rumah misalnya, perangkat elektronik menggunakan satu router untuk terhubung ke internet. Router tersebut memiliki rute bawaan yang membuat semua data dikirim menuju penyedia layanan internet.
2) Berdasarkan Hubungan antara Pengirim dan Penerima
Selain ditentukan oleh mekanisme pengelolaan rute dalam jaringan, perutean juga diklasifikan berdasarkan cara pengiriman data berdasarkan hubungan fisik atau logis antar perangkat dalam jaringan.
a) Routing Tidak Langsung
Routing tidak langsung diimplementasikan ketika paket data dikirim antara perangkat yang berada di jaringan yang berbeda.
Karena jaringan tidak terhubung secara langsung, paket data harus melewati satu atau lebih router atau gateway sebelum mencapai tujuan.
Dalam kasus ini, perangkat pengirim memerlukan alamat IP dari gateway untuk mengarahkan paket menuju jaringan tujuan.
b) Direct Routing
Perutean langsung terjadi ketika paket data dikirim dari satu perangkat ke perangkat lain dalam jaringan yang sama tanpa perlu melalui perangkat perantara seperti router atau gateway.
Artinya, kedua perangkat berada di jaringan fisik yang terhubung langsung.
Dalam proses ini, paket data dibungkus dalam protokol IP dan diteruskan langsung melalui lapisan fisik jaringan.
Kesimpulan
Routing adalah hal yang penting dalam memastikan data dapat dikirim melalui jalur yang optimal dari pengirim ke penerima.
Proses perutean dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pengelolaan jalur serta hubungan antarperangkat.
Memahami jenis-jenis perutean membantu kita dalam memilih metode yang paling sesuai untuk meningkatkan kinerja.
Proses ini juga berperan penting dalam situs web. Perutean yang efisien membantu mempercepat pengiriman data antara server hosting dan pengguna.
Jika Anda memerlukan situs web optimal untuk menunjang kebutuhan Anda, percayakan Sekawan Media melalui jasa pembuatan website kami.
Tim kami berpengalaman dalam membangun website yang didukung dengan teknologi terbaru dan sistem perutean yang efisien. Kontak kami sekarang!