Multiplexing: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan 5 Contohnya

Daftar Isi
Daftar Isi
Multiplexing atau muxing memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan bandwidth. Multiplexing juga memiliki beberapa fungsi mulai dari menghemat biaya hingga meningkatkan kecepatan transfer data. Selain itu, penerapannya pun ada di kehidupan sehari-hari, seperti televisi kabel.

Dalam jaringan komputer, multiplexing atau muxing memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan bandwidth melalui penggabungan beberapa sinyal dalam satu media transmisi.

Apa itu Multiplexing?

Multiplexing atau disebut juga muxing adalah sebuah teknik dalam bidang telekomunikasi yang memungkinkan beberapa informasi dapat dikirimkan melalui satu jalur transmisi secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik ini, kita dapat mengirimkan banyak data sekaligus melalui satu kabel atau media transmisi.

Muxing juga dikenal sebagai teknik gabungan data. Sebagai contoh, kita bisa mengirimkan data suara, data video, dan data internet secara bersamaan melalui satu kabel transmisi.

Selain itu, dilansir dari laman TechTarget, muxing adalah metode yang digunakan oleh jaringan untuk menggabungkan beberapa sinyal digital atau analog menjadi satu sinyal komposit yang ditransmisikan melalui media yang sama, seperti kabel serat optik atau gelombang radio.

Fungsi Multiplexing

Ilustrasi seorang pegawai membuka laptop untuk memahami 5 fungsi multiplexing
Ilustrasi Fungsi Muxing (Foto: Unsplash.com)

Adapun fungsi multiplexing adalah sebagai berikut. Simak penjelasannya!

1. Meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan

Muxing memungkinkan beberapa sinyal data dapat ditransmisikan melalui satu jalur atau saluran komunikasi secara bersamaan, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan.

2. Meningkatkan kecepatan transfer data

Dengan memungkinkan beberapa sinyal data dapat ditransmisikan melalui satu jalur atau saluran komunikasi secara bersamaan, muxing dapat meningkatkan kecepatan transfer data.

3. Menghemat biaya infrastruktur jaringan

Dengan memungkinkan beberapa sinyal data dapat ditransmisikan melalui satu jalur atau saluran komunikasi secara bersamaan, muxing dapat menghemat biaya infrastruktur jaringan karena tidak perlu membangun jalur atau saluran komunikasi baru.

4. Meningkatkan kapasitas jaringan

Dengan memungkinkan beberapa sinyal data dapat ditransmisikan melalui satu jalur atau saluran komunikasi secara bersamaan, muxing dapat meningkatkan kapasitas jaringan tanpa perlu menambah jumlah jalur atau saluran komunikasi.

5. Memungkinkan pengiriman berbagai jenis data

Dengan memungkinkan beberapa sinyal data dapat ditransmisikan melalui satu jalur atau saluran komunikasi secara bersamaan, muxing memungkinkan pengiriman berbagai jenis data, seperti suara, video, dan data, melalui satu jalur atau saluran komunikasi.

Jenis-jenis Multiplexing

Ada beberapa jenis multiplexing yang sering digunakan dalam dunia telekomunikasi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Frequency Division Multiplexing (FDM)

FDM adalah teknik muxing yang membagi jalur transmisi menjadi beberapa saluran frekuensi yang berbeda. Setiap saluran frekuensi digunakan untuk mengirimkan informasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam sistem televisi kabel, setiap saluran televisi mempunyai frekuensi yang berbeda, sehingga banyak saluran televisi dapat dipancarkan melalui satu kabel coaxial.

2. Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)

OFDM adalah teknologi dalam jaringan komunikasi nirkabel yang digunakan untuk mengirimkan data melalui banyak saluran frekuensi yang berbeda-beda secara bersamaan. Teknik ini membagi data menjadi beberapa bagian kecil dan mengirimkannya melalui banyak sub-karier frekuensi yang dipisahkan secara orthogonal.

OFDM dapat meningkatkan kecepatan transfer data dan mengurangi gangguan pada jaringan karena penggunaannya pada banyak sub-karier frekuensi yang terpisah. Teknologi ini banyak digunakan pada jaringan nirkabel, seperti Wi-Fi, LTE, dan 5G, untuk meningkatkan kinerja jaringan dan kecepatan transfer data.

3. Time Division Multiplexing (TDM)

TDM adalah teknik muxing yang membagi waktu dalam sebuah jalur transmisi menjadi beberapa slot waktu yang berbeda. Setiap slot waktu digunakan untuk mengirimkan informasi dari beberapa sumber yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, dalam sistem telepon, beberapa sumber suara dapat digabungkan dalam satu jalur telepon melalui penggunaan teknik TDM.

4. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)

DWDM adalah teknologi dalam jaringan optik yang memungkinkan banyak sinyal data untuk dikirimkan melalui satu kabel serat optik secara bersamaan. Teknik ini bekerja dengan memanfaatkan banyak gelombang cahaya dengan frekuensi yang berbeda-beda untuk mengirimkan data pada jarak yang jauh.

DWDM dapat meningkatkan kapasitas jaringan tanpa harus menambah jumlah kabel serat optik dan dapat mendukung transfer data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi. Teknologi ini banyak digunakan pada jaringan optik telekomunikasi dan data center untuk meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan.

5. Wavelength Division Multiplexing (WDM)

WDM adalah teknik muxing yang membagi jalur transmisi optik menjadi beberapa saluran gelombang cahaya yang berbeda-beda. Setiap saluran gelombang cahaya digunakan untuk mengirimkan informasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam sistem transmisi optik, banyak saluran data dapat dikirimkan melalui satu kabel serat optik menggunakan teknik WDM.

6. Inverse Multiplexing (IMUX)

IMUX adalah teknik dalam jaringan komputer yang digunakan untuk membagi data yang besar menjadi beberapa bagian kecil dan mengirimkannya melalui beberapa jalur yang berbeda secara bersamaan untuk meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan.

Teknik ini berguna untuk mengatasi keterbatasan kecepatan dan kapasitas jaringan tunggal. Dengan menggunakan IMUX, data yang besar dapat dibagi dan dikirimkan melalui beberapa jalur, sehingga dapat menghemat waktu dan mempercepat proses transfer data.

7. Add/Drop Multiplexing (ADM)

ADM adalah teknologi dalam jaringan komunikasi optik yang memungkinkan beberapa sinyal data yang berbeda dapat ditambahkan atau dihapus dari jaringan tanpa mengganggu sinyal data yang sedang berlangsung. Dalam ADM, sinyal data dapat ditambahkan ke dalam jaringan pada satu titik dan dapat dihapus dari jaringan pada titik lainnya tanpa mengganggu sinyal data yang sedang berlangsung.

ADM banyak digunakan pada jaringan optik telekomunikasi untuk meningkatkan kinerja jaringan dan memungkinkan lebih banyak layanan untuk ditambahkan ke dalam jaringan tanpa memerlukan penambahan kabel serat optik baru.

Teknik Multiplexing

Ada beberapa teknik multiplexing yang umum digunakan, di antaranya ada di bawah ini.

1. Analog Multiplexing

Teknik ini adalah teknik muxing yang digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal analog menjadi satu sinyal yang kompleks. Selain itu, digunakan pada sistem komunikasi analog seperti sistem telepon dan sistem televisi.

2. Digital Multiplexing

Teknik muxing yang digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal digital menjadi satu sinyal yang kompleks. Digunakan juga pada sistem komunikasi digital seperti jaringan komputer dan sistem telekomunikasi satelit.

3. Statistical Multiplexing

Salah satu teknik muxing yang mengatur penggunaan jalur transmisi secara fleksibel dan berdasarkan kebutuhan pengguna. Teknik ini sangat berguna dalam mengatur lalu lintas data yang tidak teratur seperti pada sistem jaringan komputer.

Contoh Multiplexing

Contoh multiplexing
Contoh Muxing (Foto: Unsplash.com)

Beberapa contoh multiplexing yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Televisi Kabel

Sistem televisi kabel menggunakan teknik FDM dalam mengirimkan banyak saluran televisi melalui satu kabel coaxial.

2. Sistem Telepon

Sistem telepon menggunakan teknik TDM dalam menggabungkan beberapa sumber suara dalam satu jalur telepon.

3. Jaringan Komputer

Jaringan komputer menggunakan teknik muxing yang berbeda-beda seperti STDM dan statistical multiplexing dalam mengatur lalu lintas data.

4. Transmisi Optik

Sistem transmisi optik menggunakan teknik WDM dalam mengirimkan banyak saluran data melalui satu kabel serat optik.

5. Komunikasi Nirkabel

Sistem komunikasi nirkabel seperti CDMA menggunakan teknik CDM dalam mengirimkan banyak sinyal data melalui satu frekuensi radio.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: