Web server adalah salah satu elemen kunci dalam infrastruktur internet dan digunakan untuk menyajikan situs web kepada pengguna di seluruh dunia. Dalam dunia teknologi, ini merupakan sebuah software atau program yang berfungsi untuk menerima permintaan dari browser pengguna dan mengirimkan kembali halaman web yang diminta.
Ini juga memiliki beberapa fitur penting seperti caching, load balancing, serta keamanan dimana penting untuk menjaga performa dan kestabilan situs web. Namun, untuk memahami secara mendalam tentang server web, kita perlu mengenal cara kerjanya, contohnya yang umum digunakan, serta fitur-fitur yang disediakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang kenali web server, contoh, fitur, serta cara kerjanya.
Apa itu Web Server
Web server adalah sebuah program komputer yang berfungsi untuk melayani permintaan dari client atau user melalui protokol HTTP atau HTTPS dalam bentuk halaman web. Dalam pengertian yang lebih umum lagi, web server adalah sebuah mesin atau komputer dimana berfungsi sebagai pusat penyimpanan data dan aplikasi yang berhubungan dengan website atau situs web.
Ini memproses permintaan dari client seperti mengambil halaman web dari hard disk, mengeksekusi script atau aplikasi web, mengumpulkan data dari database, dan mengirimkan kembali halaman web yang diminta kepada client melalui jaringan internet.
Secara teknis, ini berfungsi sebagai penghubung antara browser atau aplikasi client dengan aplikasi web dan database yang terletak di belakangnya. Web ini dapat dijalankan pada berbagai platform seperti Windows, Linux, dan Mac OS, serta dapat menggunakan berbagai jenis perangkat lunak server seperti Apache, Nginx, IIS, dan lainnya.
Web ini juga menyediakan berbagai fitur serta fungsionalitas seperti caching, load balancing, SSL/TLS encryption, dan lainnya yang membantu meningkatkan kecepatan dan keamanan situs web. Sebagai pusat dari situs web, ini sangat penting untuk keberhasilan serta stabilitas situs web yang dihosting di dalamnya.
Baca Juga: Proxy Server: Jenis, Fungsi, Manfaat, Cara Kerja, & Contoh
Jenis Web Server
Berikut ini adalah beberapa jenis web server yang banyak digunakan dan populer di kalangan para pengembang.
Web Server Apache
Apache adalah jenis yang paling populer dan sering digunakan oleh banyak orang. Pada awal pengembangannya, Apache dirancang untuk bekerja optimal dengan sistem operasi UNIX.
Salah satu kelebihan utama dari Apache adalah kemudahan implementasinya. Selain itu, Apache juga dilengkapi dengan berbagai program pendukung yang menyediakan layanan yang lengkap, seperti PHP, SSI, dan kontrol akses. Berikut penjelasannya:
- PHP (Personal Home Page atau PHP Hypertext Processor)
PHP adalah program sejenis CGI yang berfungsi untuk memproses teks di sisi server. Apache sangat mendukung penggunaan PHP dengan menjadikannya sebagai salah satu modul utama (mod_php), sehingga membuat PHP dapat berjalan lebih efisien di dalam jenis Apache. - SSI (Server Side Include)
SSI adalah perintah yang dapat dimasukkan ke dalam halaman HTML, yang kemudian diproses oleh server ketika pengguna mengakses halaman tersebut. Ini memungkinkan halaman dinamis tanpa memerlukan skrip eksternal. - Kontrol Akses
Kontrol akses pada Apache dapat diatur berdasarkan nama host atau nomor IP, serta dukungan untuk CGI (Common Gateway Interface). Salah satu bahasa yang sering digunakan untuk CGI adalah Perl (Practical Extraction and Report Language), yang juga didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl).
Apache memiliki banyak keunggulan, seperti proses instalasi yang sederhana, gratis (freeware), dan konfigurasi yang cukup mudah untuk dipahami oleh pemula maupun profesional.
Selain itu, jenis ini juga mampu bekerja dengan baik pada sistem operasi open source seperti Linux, maupun closed source seperti Windows.
Web Server Nginx
Nginx adalah pesaing utama jenis Apache Salah satu kelebihan Nginx yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk menangani permintaan dalam volume besar, terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat atau heavy traffic.
Dari segi performa, Nginx sering dianggap lebih unggul dibandingkan Apache, terutama dalam hal kecepatan dan efisiensi sumber daya.
Beberapa fitur unggulan Nginx meliputi URL rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying, dan akses kontrol.
Kemampuan ini menjadikan Nginx pilihan yang sangat baik untuk situs web dengan lalu lintas tinggi yang memerlukan kinerja optimal.
Web Server IIS (Internet Information Services)
IIS adalah web server buatan Microsoft yang bekerja menggunakan berbagai protokol seperti DNS, TCP/IP, dan sejumlah perangkat lunak lain yang berfungsi untuk mendukung pengoperasian situs web.
Web server ini umumnya digunakan pada sistem operasi Windows dan sangat cocok untuk lingkungan pengembangan berbasis Microsoft.
Web Server Lighttpd
Lighttpd adalah web server berbasis open source yang dikembangkan oleh seorang programmer asal Jerman dan dirancang untuk mendukung sistem operasi Linux dan Unix.
Lighttpd dikenal karena kecepatan dan efisiensinya, terutama dalam menangani permintaan yang membutuhkan waktu respons yang cepat.
Beberapa fitur unggulan dari Lighttpd termasuk FastCGI, Output Compression, dan URL rewriting. Jika kamu memilih untuk menggunakan web server ini, kamu akan merasakan performa yang cepat dan efektif, serta kelebihan dari fitur-fitur tambahan yang tersedia.
Dengan memahami berbagai jenis web server ini, kamu sebagai programmer dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek yang sedang kamu kerjakan.
Setiap web server memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan infrastruktur sistem.
Fungsi Web Server
Web ini membantu dalam berbagai hal yang berhubungan dengan pr;protokol HTTP dan HTTPS. Dengan itu terdapat beberapa fungsi web server secara lengkap, sebagai berikut:
1. Menyajikan Konten Web
Web server berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan penyajian konten web yang dibuat oleh pengembang situs web. Ketika pengguna mengakses situs web, ini akan mengambil halaman web yang diminta dari hard disk yang kemudian mengirimkannya ke browser pengguna melalui protokol HTTP atau HTTPS.
2. Mengolah Permintaan
Server web memproses permintaan dari pengguna melalui protokol HTTP atau HTTPS. Proses ini mencakup menganalisis permintaan, mengambil data yang diperlukan dari server, menjalankan script atau aplikasi web, dan mengirimkan kembali hasilnya ke browser pengguna.
3. Menyediakan Akses ke Database
Web ini juga dapat berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi web dan database yang terletak di belakangnya. Dengan demikian, ini memungkinkan aplikasi web untuk mengambil data dari database dan menampilkan hasilnya ke pengguna.
4. Mengelola Sumber Daya Server
Server web juga dapat digunakan untuk mengelola sumber daya server seperti CPU, RAM, dan bandwidth. Ini dapat mengalokasikan sumber daya tersebut secara efisien agar dapat menangani jumlah pengguna dan permintaan yang tinggi tanpa mengalami kegagalan server.
5. Menyediakan Fitur Keamanan
Web server dapat menyediakan berbagai fitur keamanan seperti SSL/TLS encryption, penggunaan sertifikat digital, dan autentikasi pengguna. Fitur ini membantu melindungi situs web dari serangan dan menjaga data pengguna tetap aman.
6. Melakukan Load Balancing
Web server dapat melakukan load balancing atau pengaturan beban kerja untuk memastikan bahwa sumber daya server digunakan secara efisien dan pengguna tidak mengalami waktu tunggu yang lama saat mengakses situs web.
7. Menyimpan Log Server
Web server juga dapat menyimpan log server yang mencatat semua aktivitas yang terjadi pada server seperti permintaan pengguna, kesalahan server, dan lainnya. Log ini dapat digunakan untuk melakukan analisis dan pemecahan masalah server.
Dalam keseluruhan, web ini berfungsi sebagai pusat dari situs web dan sangat penting untuk keberhasilan dan stabilitas situs web yang dihosting di dalamnya.
Baca Juga: Mengenal IMAP, Protokol Server Lebih Unggul Dari POP
Contoh Web Server
Berikut ini adalah beberapa contoh yang umum digunakan:
Apache HTTP Server: Apache HTTP Server adalah web server open-source yang paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Apache dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, dan Mac OS. Apache juga menyediakan fitur-fitur seperti caching, SSL/TLS encryption, dan banyak lagi.
1. Nginx
Nginx adalah web server open-source dan reverse proxy server yang sangat cepat dan dapat menangani banyak permintaan pengguna. Nginx juga dapat digunakan sebagai load balancer dan proxy cache.
2. Microsoft IIS
IIS atau Internet Information Services adalah salah satu contoh web yang dikembangkan oleh Microsoft dan dirancang untuk digunakan pada sistem operasi Windows. IIS menyediakan fitur-fitur seperti caching, autentikasi pengguna, dan SSL/TLS encryption.
3. Lighttpd
Lighttpd adalah web open-source yang cepat, ringan, serta dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, FreeBSD, dan Mac OS. Lighttpd juga mendukung fitur-fitur seperti caching, FastCGI, dan SSL/TLS encryption.
4. Tomcat
Apache Tomcat adalah web Java yang digunakan untuk menjalankan aplikasi web Java. Tomcat juga dapat digunakan sebagai servlet container untuk menjalankan aplikasi web Java yang dibuat dengan berbagai kerangka kerja Java seperti Spring atau Struts.
Setiap web ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing tergantung pada tujuan dan kebutuhan penggunaannya. Oleh karena itu, sebelum memilih web ini yang tepat, perlu dipertimbangkan beberapa faktor seperti performa, keamanan, skala, dan fitur yang diperlukan.
Baca Juga: Apa Itu ISP? Fungsi, Contoh, Cara Kerja dan 7 Jenisnya
Cara Kerja Web Server
Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja web server secara lengkap:
1. Pengguna melakukan permintaan
Pengguna memasukkan URL situs web yang ingin diakses ke dalam browser. Kemudian, browser akan mengirimkan permintaan ke server web.
2. Web Server Menerima Permintaan
Web server akan menerima permintaan dari browser pengguna melalui protokol HTTP atau HTTPS. Protokol ini memungkinkan server web dan browser untuk berkomunikasi dengan baik.
3. Web Server Memproses Permintaan
Web server akan memproses permintaan yang diterima dari pengguna. Proses ini mencakup menganalisis permintaan, mengambil data yang diperlukan dari server, menjalankan script atau aplikasi web, dan mengirimkan kembali hasilnya ke browser pengguna.
4. Web server Menyediakan Konten
Web server akan menyajikan halaman web yang diminta oleh pengguna. Konten web yang dimaksud dapat berupa teks, gambar, video, atau file lain yang dihasilkan dari server web.
5. Pengguna Menerima Respons
Setelah web server menyajikan konten web, browser akan menerima respons dari server web. Respons ini akan berisi konten web yang diminta oleh pengguna.
6. Browser Menampilkan Halaman Web
Setelah menerima respons dari web ini, browser akan menampilkan halaman web kepada pengguna. Halaman web ini akan ditampilkan di dalam browser dengan format yang telah ditentukan oleh web developer.
7. Proses Selesai
Setelah pengguna menerima halaman web yang diminta, proses akses situs web selesai. Pengguna dapat mengakses situs web lain atau menutup browser jika sudah selesai.
Dalam proses kerjanya, terdapat beberapa komponen seperti protokol HTTP/HTTPS, software, dan konten web yang disajikan oleh server. Setiap komponen tersebut memiliki peran penting dalam memastikan bahwa situs web dapat diakses dengan cepat dan stabil oleh pengguna.
Baca Juga: Mengulas Seputar FTP Server dan Fungsinya untuk Memudahkan Pekerjaan Anda
Apa Saja Fitur Web Server
Berikut adalah beberapa fitur umum yang disediakan oleh web server:
1. HTTP/HTTPS Protocols
Web server mendukung protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) atau HTTPS (HTTP Secure) untuk mengirimkan dan menerima data melalui jaringan internet.
2. Static Content Support
Web server dapat menyajikan konten statis seperti file HTML, gambar, video, dan dokumen lainnya secara langsung dari server tanpa perlu memproses permintaan dengan aplikasi server.
3. Dynamic Content Support
Web server juga dapat memproses permintaan untuk konten dinamis seperti aplikasi web, skrip, dan program yang dijalankan pada server.
4. Caching
Web server dapat menyimpan konten web dalam cache untuk mempercepat waktu akses dan mengurangi beban server.
5. Load Balancing
Web server dapat mendistribusikan beban kerja ke beberapa server untuk meningkatkan kinerja dan ketersediaan.
6. Virtual Hosting
Selanjutnya, web ini dapat mendukung multiple domain atau multiple subdomain dalam satu server dengan menggunakan konfigurasi virtual hosting.
7. Security
Tidak hanya itu, web ini dapat menyediakan berbagai fitur keamanan seperti SSL/TLS encryption, autentikasi pengguna, proteksi dari serangan DDoS dan hacking, serta pembatasan akses ke konten web tertentu.
8. Server-Side Scripting
Web ini mendukung bahasa pemrograman seperti PHP, Python, Ruby, dan lainnya untuk menjalankan aplikasi web di sisi server.
9. Logging
Web server dapat mencatat aktivitas akses dan error pada server untuk analisis dan pemecahan masalah.
Anda dapat menggunakan jasa pembuatan aplikasi mobile milik Sekawan Media yang sudah mendukung platform Android dan iOS.