Audit internal adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah tim auditor internal dalam suatu organisasi untuk mengevaluasi dan memastikan efektivitas serta efisiensi dari sistem kontrol internal dan manajemen risiko.
Proses ini melibatkan pemeriksaan terhadap berbagai aspek operasional, keuangan, dan manajemen guna memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan berfungsi dengan baik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, perbedaannya dengan audit eksternal, tugas, contoh, fungsi, dan gaji dari internal audit. Mari simak informasinya berikut ini!
Apa itu Audit Internal?
Seperti pengantar sebelumnya, audit internal adalah suatu aktivitas objektif dan bersifat sistematis yang dilakukan oleh tim auditor internal dalam suatu organisasi.
Tujuan utama dari audit internal adalah untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kontrol internal dan manajemen risiko telah efektif diimplementasikan dan berfungsi dengan baik.
Lantas, apa perbedaan audit internal dan eksternal? Perbedaan utama antara audit internal dan audit eksternal terletak pada pihak yang melakukan audit.
Audit internal adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim auditor internal yang merupakan bagian dari organisasi itu sendiri.
Sementara itu, audit eksternal adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen yang berasal dari luar organisasi.
Lebih lanjut, audit internal bertugas untuk membantu manajemen sejak selama, sebelum, dan sesudah kegiatan dilakukan.
Di sisi lain, audit eksternal bertugas untuk menilai output atau hasil akhir dari kegiatan atau program yang sedang diaudit.
Tugas Audit Internal
Agar dapat melaksanakan audit internal, auditor harus mengikuti prinsip-prinsip yang menekankan pada integritas, objektivitas, dan kerahasiaan.
Diperlukan kompetensi khusus dan penerapan kode etik terkait dalam menjalankan tugas ini. Dalam kerangka PDCA (Plan Do Check Action), audit ini memiliki peran sentral dalam tahap “check.”
Berikut adalah tugas sekaligus fungsi audit nternal dalam konteks perusahaan:
1. Menghimpun Informasi Komprehensif Mengenai Auditee
Auditee, yang merupakan lembaga atau perusahaan yang akan diaudit, harus dipahami dengan baik oleh auditor.
Auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang cara kerja, struktur organisasi, dan semua laporan yang terkait dengan perusahaan.
Kurangnya pemahaman terhadap hal ini dapat menghambat efektivitas auditor selama pelaksanaan tugasnya.
2. Menelaah Dokumen dan Persyaratan yang Berlaku
Auditor harus melakukan tinjauan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap dokumen dan persyaratan yang relevan.
Langkah ini menjadi kunci kesuksesan audit perusahaan, memungkinkan auditor memahami setiap proses penting dan melacaknya dengan rinci melalui dokumen yang lengkap.
3. Merencanakan Program Audit secara Detail
Audit tidak dapat dilakukan secara mendadak tanpa persiapan yang matang. Sebelum melaksanakan audit internal, auditor perlu berkomunikasi dengan auditee untuk menginformasikan dan menjadwalkan audit.
Tujuan utama dari audit internal adalah menginisiasi dan mengevaluasi perbaikan, bukan untuk menemukan kesalahan semata.
4. Membuat Checklist Audit
Tugas selanjutnya adalah membuat daftar pertanyaan atau checklist audit merupakan tugas penting bagi auditor.
Checklist ini membantu auditor dan auditee mempersiapkan dokumen atau data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dengan efektif.
5. Memeriksa Sistem secara Komprehensif
Meskipun ada checklist audit, auditor harus tetap berhati-hati dan teliti saat memeriksa semua aspek auditee.
Audit internal mencakup pemeriksaan pada berbagai area, termasuk sistem lingkungan kerja, komitmen, dan konsistensi auditee terhadap perbaikan sistem.
6. Mengumpulkan dan Menganalisis Bukti Audit
Selain mengidentifikasi kekurangan yang perlu diperbaiki, audit internal juga bertujuan untuk menemukan prestasi yang telah diraih oleh perusahaan.
Setiap temuan harus didukung oleh bukti yang memadai, serta memastikan keakuratan dan keandalan hasil audit.
7. Melaporkan Temuan Audit
Setiap temuan dalam proses audit internal harus dilaporkan agar dapat ditindaklanjuti. Auditor juga memberikan tenggat waktu untuk tindak lanjut, memastikan bahwa masalah yang ditemukan dapat segera diatasi oleh auditee.
8. Memantau Auditee
Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk memantau tindak lanjut dari hasil audit. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa auditee melaksanakan perbaikan dan perubahan sesuai dengan rekomendasi audit. Pemantauan harus dilakukan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Contoh Audit Internal
Agar Anda lebih mengerti terkait apa itu audit internal, berikut adalah contoh audit internal pada perusahaan:
1. Audit Keuangan
Audit keuangan merupakan salah satu jenis audit internal yang umum dilakukan untuk menilai keakuratan dan keandalan informasi keuangan suatu perusahaan.
Auditor internal akan memeriksa laporan keuangan, transaksi, dan catatan keuangan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan kebijakan internal perusahaan.
Tindakan yang dilakukan dalam audit keuangan mencakup verifikasi saldo akun, penyesuaian data antara bukti transaksi dengan catatan keuangan, dan pengecekan dokumen pendukung.
2. Audit Kepatuhan
Memiliki fokus pada pemeriksaan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap berbagai regulasi dan kebijakan yang berlaku.
Auditor internal akan mengevaluasi kepatuhan terhadap hukum, peraturan industri, kebijakan internal perusahaan, dan peraturan perpajakan.
Contoh tindakan audit kepatuhan termasuk pengecekan pemenuhan regulasi terkait perlindungan data pribadi, kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, serta kepatuhan terhadap kebijakan etika dan integritas perusahaan.
3. Audit Operasional
Audit operasional berfokus pada evaluasi efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan.
Auditor internal akan meninjau proses bisnis dan prosedur operasional untuk mengidentifikasi peluang peningkatan, potensi risiko, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Contoh tindakan audit operasional melibatkan pemeriksaan alur kerja, analisis biaya-benefit, dan evaluasi kebijakan serta prosedur perusahaan.
4. Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Bertujuan untuk mengevaluasi praktik manajemen SDM perusahaan. Auditor internal akan menilai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan ketenagakerjaan, kebijakan penggajian, sistem evaluasi kinerja, dan kepatuhan terhadap kebijakan SDM.
Contoh tindakan audit SDM melibatkan pengecekan dokumen kontrak kerja, evaluasi kepatuhan terhadap kebijakan diversitas dan inklusi, serta penilaian efektivitas program pelatihan dan pengembangan karyawan.
5. Audit Teknologi Informasi (TI)
Audit TI dilakukan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas sistem informasi perusahaan.
Auditor internal akan menilai kebijakan keamanan data, pengendalian akses, backup dan pemulihan data, serta kepatuhan perusahaan terhadap standar dan regulasi TI.
Tindakan audit TI melibatkan pemeriksaan kebijakan keamanan, uji penetrasi sistem, dan pengecekan pemulihan bencana.
Gaji Audit Internal
Setelah mengetahui pengertian, tugas, dan contoh audit internal, Anda pasti penasaran dengan gaji internal audit. Gaji bulanan rata-rata seorang auditor internal di Indonesia berkisar antara Rp6.000.000 hingga Rp7.500.000.
Itulah dia penjelasan lengkap terkait audit internal beserta tugas, contoh, gaji, dan perbedaannya dengan audit eksternal.
Audit internal adalah pekerjaan yang memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa organisasi beroperasi dengan baik, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dengan melakukan pemeriksaan internal secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko dan meningkatkan sistem kontrol internal mereka.
Dalam hal gaji, auditor internal mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan tingkat kualifikasi dan tanggung jawab yang mereka emban.
Seiring dengan perkembangan organisasi dan perubahan regulasi, peran internal audit terus berkembang untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi entitas bisnis.
Selain itu, seiring perkembangan teknologi saat ini, audit internal dapat dibantu dengan adanya aplikasi audit internal.
Aplikasi audit internal dapat membantu tim internal auditor dalam melakukan pemeriksaan dan penilaian efisiensi dan efekftivitas pada perusahaan, salah satunya adalah aplikasi audit internal oleh Sekawan Media.
Aplikasi audit internal dari Sekawan Media memiliki berbagai fitur utama, seperti reminder tindak lanjut, monitoring tindak lanjut, aprroval audit, outstanding monitoring, dan lain sebagainya.
Adanya fitur-fitur lengkap tersebut, tentu akan membantu Anda dalam proses audit. Untuk mendapatkan penawaran aplikasi ini, Anda dapat mengunjungi website Sekawan Media atau Anda juga bisa request demo aplikasi sekarang di website kami!