Seperti jembatan dalam dunia konstruksi, bridge dalam jaringan komputer berperan sebagai penghubung antarjaringan, sehingga data mengalir dan bertukar dengan lancar.
Berkat alat ini, koneksi antarjaringan dapat dilakukan secara nirkabel (wireless). Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai fungsi dan cara kerja bridge melalui artikel ini!
Apa itu Bridge?
Di dalam jaringan komputer, terdapat berbagai perangkat seperti bridge, hub, router, switch, dan lainnya, yang masing-masing memiliki spesifikasi dan fungsi yang berbeda
Pengertian Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan segmen-segmen dalam jaringan komputer lokal (LAN).
Perangkat keras ini beroperasi pada lapisan data link dalam model OSI, bekerja pada layer 2, serupa dengan switch meskipun memiliki fungsi yang berbeda.
Dengan adanya bridge, konektivitas antar segmentasi jaringan dapat diperluas tanpa perlu menggabungkannya menjadi satu jaringan besar.
Perangkat ini memungkinkan penghubungan segmen jaringan yang berbeda dari sisi topologi, kecepatan, maupun teknologi, selama masih berada dalam cakupan LAN yang sama.
Bridge juga mendukung penghubungan jaringan dengan tipe teknologi yang serupa atau berbeda, seperti Ethernet dan Fast Ethernet.
Proses penghubungan antarsegmen jaringan ini dikenal dengan istilah bridging.
Fungsi Bridge
Bridge adalah perangkat dalam jaringan komputer yang memiliki berbagai fungsi penting. Fungsi bridge yaitu:
- Menghubungkan Dua Jaringan LAN yang Serupa: Bridge berperan sebagai penghubung antara dua jaringan LAN yang sejenis, sehingga keduanya bekerja sebagai satu kesatuan yang lebih besar.
- Mengintegrasikan Beberapa Jaringan Terpisah: Selain menghubungkan jaringan serupa, bridge juga mampu menyatukan jaringan berbeda, baik dari segi lokasi maupun jenis protokol. Misalnya, jaringan di dua gedung terpisah dapat digabungkan.
- Berfungsi Sebagai Bridge-Router: Dalam jaringan yang lebih besar dan kompleks, bridge dapat bertindak sebagai router. Sebagai “bridge-router,” perangkat ini mengatur alur data antar jaringan sambil menjaga kestabilan koneksi.
- Menyalin Frame Data Antarjaringan: Bridge juga berfungsi untuk menyalin frame data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Dengan fitur ini, komunikasi antarjaringan tetap terjaga tanpa kehilangan data penting selama proses transfer.
- Mengurangi Beban Jaringan: Ketika sebuah jaringan tunggal diakses banyak pengguna, kinerjanya cenderung menurun. Bridge membantu membagi beban ini dengan menghubungkan beberapa LAN yang saling terintegrasi.
- Menjaga Otonomi Setiap Jaringan: Bridge memungkinkan setiap jaringan tetap otonom dalam operasinya. Hal ini sangat relevan untuk organisasi yang memiliki divisi berbeda. Alat ini menghubungkan mereka tanpa mengganggu fungsi masing-masing divisi.
- Menyaring Data Berdasarkan Alamat MAC: Salah satu fungsi cerdas bridge adalah kemampuannya menyaring data berdasarkan alamat MAC sehingga data hanya dikirimkan ke tujuan yang relevan.
- Mengendalikan Lalu Lintas Jaringan: Dengan membagi LAN menjadi beberapa segmen, bridge mengatur arus data agar tidak terjadi kemacetan. Hal ini meningkatkan kecepatan dan keandalan dalam proses komunikasi data.
Cara Kerja Bridge
Bridge tidak hanya meneruskan data, tetapi juga menyaring dan mengarahkan informasi ke segmen yang tepat. Berikut penjelasan terkait proses kerja bridge dalam jaringan komputer.
- Menerima Data (Receiving Data): Bridge menerima paket data (atau frame) dari salah satu segmen jaringan, baik dari jaringan A maupun B.
- Membangun Tabel Alamat MAC (Building a Table): Bridge memetakan alamat Ethernet (MAC) dari setiap perangkat pada kedua segmen jaringan untuk menentukan perangkat mana yang berada di segmen tertentu.
- Menganalisis Data (Analyzing Data): Bridge menentukan asal segmen dan tujuan segmen dari paket data yang diterima.
- Menyaring Data (Filtering Data): Jika data berasal dan ditujukan untuk perangkat dalam segmen yang sama, bridge akan menolak paket tersebut agar tidak melintasi segmen lain.
- Meneruskan Data (Forwarding Data): Jika data berasal dari satu segmen dan ditujukan ke perangkat di segmen lain, bridge akan meneruskan paket tersebut ke segmen tujuan.
- Mencegah Penyebaran Pesan Rusak (Error Prevention): Bridge memastikan bahwa pesan rusak atau error tidak menyebar ke luar segmen asalnya.
- Pengulangan Proses (Repeating for Both Sides): Proses yang sama dilakukan untuk data yang datang dari segmen lain.
Jenis-jenis Bridge
Bridge dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi serta cara kerjanya dalam mengelola aliran data. Berikut adalah jenis-jenis bridge yang umum digunakan:
1. Transparent Bridge
Transparent bridge adalah jenis bridge yang bekerja tanpa memengaruhi struktur jaringan yang ada, sehingga perangkat lain di jaringan tidak menyadari keberadaannya.
Bridge ini tidak memerlukan konfigurasi ulang ketika ada perangkat yang ditambahkan atau dihapus.
Fungsinya adalah menyaring atau meneruskan data berdasarkan alamat MAC untuk memastikan data hanya dikirim ke segmen yang relevan.
2. Source Routing Bridge
Source routing bridge adalah perangkat yang dirancang untuk jaringan token ring. Bridge ini bekerja dengan membaca jalur lengkap yang ditentukan oleh perangkat pengirim di dalam data frame.
Jalur ini menentukan rute yang harus dilalui data sehingga bridge hanya perlu mengikuti instruksi tersebut untuk meneruskan data ke tujuan.
3. Translational Bridge
Translational Bridge adalah jenis bridge yang menghubungkan tipe jaringan yang berbeda. Bridge ini mengonversi format data dari satu sistem jaringan ke sistem lain sehingga komunikasi antara jaringan tersebut dapat dilaksanakan.
Manfaat Bridge
Setelah memahami jenis-jenis bridge, berikut beberapa kelebihannya yang perlu Anda ketahui:
1. Memungkinkan Segmentasi Jaringan
Kelebihan paling jelas dari bridge adalah kemampuannya membagi jaringan yang besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Segmentasi ini membantu dalam mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan.
2. Meningkatkan Kinerja Jaringan
Dengan melakukan segmentasi, bridge adalah alat yang bisa mengurangi area kolisi sehingga jumlah benturan data menjadi lebih sedikit. Hal ini meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan.
3. Menghubungkan Berbagai Teknologi LAN
Bridge adalah perangkat yang memungkinkan koneksi antara berbagai teknologi LAN, seperti Ethernet dan Wi-Fi. Hal ini mempermudah komunikasi antara perangkat yang menggunakan teknologi yang berbeda.
4 Mengontrol Domain Broadcast
Bridge membantu mengontrol domain broadcast dengan mencegah lalu lintas broadcast yang tidak diperlukan menyebar ke segmen yang tidak relevan. Tujuannya adalah mencapai keoptimalan penggunaan bandwidth sehingga kemacetan jaringan berkurang.
5. Bridge Menyederhanakan Konfigurasi Jaringan
Sebagai perangkat Layer 2, bridge seringkali memerlukan konfigurasi yang lebih sederhana dibandingkan router. Bridge adalah solusi yang cocok untuk kebutuhan konektivitas dasar tanpa perlu pengaturan IP routing yang rumit.
Cara Mudah Mengatur Bridge
Untuk mengatasi masalah pada jaringan bridge, berikut merupakan langkah-langkah yang dapat Anda tempuh:
- Melakukan pengecekan antarmuka jaringan.
- Memasang alat pendukung.
- Melakukan konfigurasi jaringan.
- Menghidupkan ulang layanan jaringan.
- Troubleshooting masalah jaringan.
Kesimpulan
Bridge adalah perangkat penghubung segmen-segmen dalam jaringan lokal (LAN) yang membantu mengatur lalu lintas data agar lebih cepat dan terorganisir.
Selain itu, bridge memungkinkan segmentasi jaringan dan komunikasi antar segmen tanpa mengganggu otonomi masing-masing.
Bridge juga berperan penting dalam memastikan aplikasi yang bergantung pada koneksi jaringan dapat berfungsi dengan baik, seperti yang dikembangkan oleh Sekawan Media.
Sekawan media mempunyai beberapa produk unggulan untuk solusi digital perusahaan Anda.
Kontak kami sekarang!