Apa itu Customer Acquisition Cost? Kenali Cara Menghitung dan 3 Strategi Optimasinya

Daftar Isi
Daftar Isi
Customer acquisition cost (CAC) adalah besaran biaya yang digelontorkan oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk mendapatkan pelanggan baru.

Dalam dunia bisnis, mengenali apa itu customer acquisition cost sangat penting. Hal ini karena CAC digunakan untuk memastikan efektivitas strategi marketing yang dijalankan. 

Customer acquisition cost memungkinkan suatu bisnis dapat memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan sebanding dengan pendapatan dari pelanggan. 

Sehingga, CAC tidak hanya mengidentifikasi efektivitas strategi pemasaran, tetapi juga meninjau efisiensi biaya yang masuk dan keluar. Untuk lebih memahami apa itu customer acquisition cost dan informasi selengkapnya mengenai CAC, simak penjelasan artikel berikut ini dengan seksama.

Apa itu Customer Acquisition Cost?

Customer acquisition cost (CAC) adalah besaran biaya yang digelontorkan oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk mendapatkan pelanggan baru.   

Biaya yang dimaksud dalam pembahasan apa itu customer acquisition cost ini tidak hanya dalam menjalankan strategi pemasaran, tetapi keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendatangkan customer baru. 

Biaya tersebut meliputi biaya pemasaran, gaji karyawan, biaya untuk layanan profesional, biaya penjualan, biaya untuk mengoperasikan software selama masa promosi dan penjualan, dan biaya tambahan lainnya. 

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya mengenai apa itu customer acquisition cost dan perannya yang penting dalam keberlanjutan dan profitabilitas suatu bisnis. 

Hal itu karena semakin rendah nilai CAC daripada CLV (Customer Lifetime Value), maka semakin sehat suatu bisnis tersebut. 

Sebaliknya, jika nilai CAC hanya selisih sedikit atau bahkan lebih tinggi dari CLV, bisa dipastikan bisnis tidak lagi sehat, karena hanya memberikan profit kecil atau bahkan kerugian. 

Adapun perbandingan ideal CLV dan CAC adalah 3:1, yang berarti perusahaan seharusnya tidak mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada pemerolehan pelanggan. 

CLV sendiri merupakan total biaya yang dikeluarkan pelanggan selama mereka menjadi pelanggan bisnis atau membeli produk/ layanan Anda. 

Contohnya: 

Jika CAC adalah Rp 500.000 dan CLV adalah Rp 2.500.000, maka strategi bisnis yang dijalankan sangat tepat dan efektif. 

Namun, jika CAC adalah Rp 1.000.000 dan CLV adalah 1.200.000, maka selisih yang kecil menunjukkan kecilnya profit yang dihasilkan, sehingga bisnis akan rugi karenanya. 

Untuk mendapatkan nilai CAC tersebut, Anda perlu melakukan perhitungan terhadap jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan dan biaya yang diperoleh dari pelanggan.

Cara Menghitung Customer Acquisition Cost

Pada dasarnya, pemahaman apa itu customer acquisition cost seperti halnya modal yang dikeluarkan owner bisnis untuk mendapatkan pelanggan baru. 

Sehingga, CLV yang adalah total pendapatan dari pelanggan seharusnya lebih tinggi dari modal atau CAC yang dikeluarkan agar bisnis dapat untung. Lalu bagaimana cara menghitung customer acquisition cost atau modal yang dikeluarkan untuk memastikan nilainya tidak lebih tinggi dari CLV?

1. Rumus CAC

 apa itu customer acquisition cost dan rumusnya
Rumus CAC

Katakanlah, suatu perusahaan mengeluarkan biaya kampanye pemasaran sebesar Rp 10.000.000, gaji karyawan Rp 25.000.0000, dan biaya tambahan lainnya Rp 15.000.0000. 

Dari kampanye pemasaran yang dilakukan, perusahaan berhasil memperoleh 500 pelanggan baru. Sehingga, CAC akan dihitung seperti ini:

apa itu customer acquisition cost dan cara menghitungnya
Cara Menghitung CAC

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengeluarkan biaya Rp 100.000 untuk mengakuisisi setiap pelanggan baru. 

Baca Juga: Media Marketing Website: Sarana Promosi & Manfaat

2. Rumus CLV

 rumus clv dalam penjelasan apa itu customer acquisition cost
Rumus CLV

Katakanlah, rata-rata pengeluaran pelanggan dalam menggunakan atau membeli produk/ layanan bisnis Anda adalah Rp 50.000 per bulannya dengan periode penggunaan selama 18 bulan atau 1 ½ tahun.

Maka CLV akan dihitung seperti ini:

cara menghitung clv dalam penjelasan apa itu customer acquisition cost
Cara Menghitung CLV

Sehingga, dari perhitungan CLV menunjukkan bahwa pendapatan dari pelanggan selama hidupnya dalam menggunakan layanan/ produk bisnis Anda adalah sebesar Rp 900.000.

Perbandingan CLV dan CAC adalah 3:1, sehingga dari perhitungan tersebut akan menjadi Rp 900.000: Rp 100.000.

Hal ini menunjukkan pendapatan dari pelanggan yang lebih besar dari biaya akuisisi pelanggan, yang berarti strategi yang digunakan berhasil dalam menghasilkan profit dan mendukung pertumbuhan bisnis.  

Mengapa CAC Penting Bagi Bisnis?

pentingnya apa itu customer acquisition cost untuk keberlanjutan bisnis
Pentingnya CAC bagi Pertumbuhan Perusahaan (Sumber: Freepik)

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai cara menghitung customer acquisition cost yang membuktikan pentingnya CAC bagi bisnis, terutama pada profitabilitas dan keberlanjutan perusahaan.  

1. Dampak Profitabilitas

Alasan pertama mengapa customer acquisition cost itu penting adalah karena biaya akuisisi atau pemerolehan pelanggan akan langsung mempengaruhi profitabilitas bisnis. 

CAC yang terlalu tinggi menandakan kerugian pada perusahaan, karena pendapatan yang didapat dari para pelanggan tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk akuisisi pelanggan.

2. Keberlanjutan Perusahaan

Selain berpengaruh pada profitabilitas perusahaan, apa itu yang disebut customer acquisition cost juga berperan penting dalam pertumbuhan suatu bisnis. 

Hal ini karena pengelolaan CAC yang baik, dengan nilai customer acquisition cost yang tidak lebih tinggi dari CLV, bisnis dapat mendapat profit yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Karena profit bukan hanya penting untuk menjaga stabilitas, tetapi juga keberlanjutan suatu perusahaan. 

3. Investasi dan Alokasi Sumber Daya

Pemahaman apa itu customer acquisition cost erat kaitannya dengan pengelolaan bisnis dalam memastikan efektivitas pengalokasian anggaran pemasaran dan efisiensi penjualannya.  

Sehingga, CAC tidak hanya membantu menentukan strategi marketing yang efektif, tetapi juga memungkinkan perusahaan menghindari pemborosan anggaran dengan meninjau saluran pemasaran yang paling efisien.  Hal itu tentu membuat alokasi sumber daya dapat fokus pada strategi yang memberikan ROI (Return On Investment) tertinggi.

Strategi Optimasi Customer Acquisition Cost

mengoptimalkan apa itu customer acquisition cost dengan customer loyalty
Optimasi CAC dengan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (Sumber: Freepik)

Melakukan optimasi customer acquisition cost memungkinkan perusahaan dapat menekan biaya pemerolehan pelanggan dan meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Sehingga biaya akuisisi pelanggan dapat tetap efisien dan sepadan dengan pendapatan dari pelanggan. Di antara strategi optimasi customer acquisition cost adalah sebagai berikut:

1. Menyasar target pasar yang tepat

Upaya pertama yang dapat dilakukan untuk optimasi customer acquisition cost adalah dengan menyasar produk/ layanan pada audiens dan pelanggan yang tepat serta berpotensi akan menggunakan layanan Anda. 

Sehingga, menyasar target market yang sesuai memungkinkan Anda dapat menghemat waktu dan biaya dari biaya yang dikeluarkan.

2. Mempertahankan pelanggan

Selain mengakuisisi pelanggan baru, mempertahankan pelanggan agar tetap loyal dengan layanan atau produk bisnis Anda juga menjadi hal yang perlu dioptimalkan. 

Hal ini karena semakin banyak pelanggan yang ada, maka semakin rendah pula nilai CAC yang perlu Anda keluarkan. 

Selain itu, para pelanggan yang telah loyal akan senantiasa memberikan komentar positif yang secara tidak langsung dapat menarik pelanggan baru.

3. Meningkatkan konversi

Yang dimaksud dengan peningkatan konversi dalam hal ini adalah besaran penambahan pelanggan yang diperoleh dari pengunjung yang sama, sehingga CAC akan lebih rendah. 

Semakin meningkat konversinya, maka semakin banyak pula pelanggan yang datang untuk menggunakan bisnis Anda. 

Hal ini biasa dilakukan dengan cara mengoptimalkan konten website, yakni dengan menyematkan CTA/ call to action yang menarik, mengelola desain website dengan navigasi mudah dan user friendly, serta pengaturan lainnya. 

Selain itu, apa itu customer acquisition cost juga dapat digunakan sebagai strategi retargeting pengunjung yang sebelumnya tertarik dengan suatu produk.

Anda juga dapat menggunakan sistem CRM (Customer Relationship Management) dalam CAC untuk tetap menjaga hubungan baik, sehingga pelanggan akan terikat dan menjadi lebih loyal. 

Kesimpulan

Demikian adalah penjelasan mengenai apa itu customer acquisition cost, cara penghitungannya, perannya dalam bisnis, serta cara menurunkan biaya tanpa mengorbankan keberlanjutan bisnis.

Sebagaimana dijelaskan bahwa optimasi konten website menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan konversinya. 

Apabila Anda kesulitan dalam menjalankan strategi ini, Sekawan Media hadir dengan layanan dan jasa untuk membantu pertumbuhan bisnis Anda di ranah digital.   

Di antara layanan yang dapat Anda coba adalah, seperti jasa pembuatan website dan jasa pembuatan aplikasi website

Tunggu apa lagi? Anda dapat mengoptimalkan konten website secara mudah dengan bantuan Sekawan Media!

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: