Debugging merupakan suatu proses yang dilakukan oleh developer atau bugger untuk mengidentifikasi bug satu error yang terdapat dalam sebuah program atau aplikasi. Debugging merupakan salah satu aspek penting dimana proses ini membantu jalannya program atau pun aplikasi.
Simak selengkapnya mengenai definisi, sejarah, fungsi, cara kerja, dan tips melakukan debugging pada penjelasan di bawah ini!
Apa itu Debugging
Debugging adalah istilah yang dipakai untuk mengidentifikasi serta memperbaiki suatu bug dalam kode sumber perangkat lunak. Bug disini berarti error atau kesalahan yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi perangkat lunak. Bug menyebabkan suatu sistem atau program tidak berjalan dengan baik.
Proses ini memiliki peran yang penting dalam proses pengembangan aplikasi ataupun program. Proses ini berguna agar fungsi program atau aplikasi berjalan dengan maksimal. Sehingga proses ini penting dilakukan saat proses development dan setelah perilisan aplikasi dan website dipublikasikan.
Baca Juga: Office Automation System (OAS) dan Manfaatnya untuk Bisnis
Sejarah Debugging
Debugging berasal dari kata bug yang berarti serangga. Melansir dari situs dicoding, kata debugging diambil dari peristiwa unik dimana Grace Brewster Murray Hopper, seorang ilmuwan komputer asal Amerika, menemukan sebuah bug atau serangga yang terjebak dalam relay komputernya. Hal tersebut menghambat sistem operasi komputer.
Setelah peristiwa tersebut, istilah debugging sering digunakan. Seperti contoh pada taun 1945, istilah debugging digunakan dalam dunia penerbangan yang diterjemahkan menjadi pengujian mesin pesawat. Kemudian pada tahun 1963 digunakan dalam bidang programming untuk mendefinisikan proses identifikasi dan perbaikan error pada suatu sistem atau program.
Fungsi Debugging
Setalah mengetahui defini dan sejarah debugging, berikut kami sertakan beberapa fungsinya:
1. Mendeteksi Error Lebih Cepat
Untuk menghindari error atau kesalahan yang fatal pada sebuah program atau sistem, seorang pengembang harus mengidentifikasi bug pada tahap development sehingga bisa langsung dilakukan perbaikan.
2. Mengevaluasi Kode Program
Debugging diperuntukkan untuk mengevaluasi fungsi program yang tidak berjalan berfungsi dengan baik. Selain itu, proses ini juga berperan dalam menyeleksi kode program yang sudah tidak terpakai sehingga bisa dihapus.
3. Meningkatkan Keamanan Sistem
Debugging berfungsi untuk menemukan kelemahan pada kode sehingga kesalahan atau error dalam program dapat segera diatasi. Dengan memperbaiki error yang terdapat pada sistem atau program mampu meminimalisir risiko program terkena malware sehingga sitem keamanan terjada dan dapat ditingkatkan.
Cara Kerja Debugging
Sebelum melakukan proses debugging, anda perlu mengetahui cara kerjanya terlebih dahulu. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Mereproduksi Bug
Pertama kali yang perlu dilakukan saat proses debugging adalah melakukan dokumentasi semua issue bug yang terdeteksi. Dokumentasi ini bertujuan untuk menetapkan skala prioritas dalam penyelesaian bug, mematakan antara bug yang belum diperbaiki, siap untuk dilakukan uji coba, dan yang lolos tahap quality control.
2. Mengidentifikasi Bug
Identifiikasi bug dilakukan dengan melihat catatan log kode. Kemudian buat daftar error bug dari data yang anda dapatkan saat melaukan uji coba pada program .Lakukan proses identifikasi error secara menyeluruh sehingga proses debugging menjadi lebih efisien.
3. Menemukan Lokasi Bug
Setelah mengidentifikasi bug, kemudian tentukan sumber atau lokasi bug pada baris kode.
4. Menganalisis Bug
Setelah mengidentifikasi dan menemukan lokasi bug, langkah selanjutnya adalah menganalisis bugs sehingga debugger dapat melakukan perbaikan secara baik dan tepat. Menganalisis bug biasanya menggunakan teknik bottom up untuk mendeteksi bug-bug lainnya yang terkait.
5. Membuktikan Hasil Analisis
Setelah proses analisi selesai, seorang programmer atau debugger perlu mengidentifikasi kemungkinan bugs lain pada sistem atau program menggunakan automated testing.
6. Memperbaiki Bug
Tahap akhir yaitu perbaiki bugs dan lakukan pengujian pada kode yang ingin diubah. Kemudian lakukan pengecekan ulang untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
Baca Juga: Warehouse Management System dan Manfaat dalam Mengelola Gudang
Tips Melakukan Debugging
Berikut beberapa tips melakukan debugging:
1. Aktifkan Wp_debug
Saat anda menggunakan CMS WordPress untuk application development berbasis website, maka anda bisa melakukan pengaktifan wp_debug yang berfungsi dalam proses debug. Berikut cara mengaktifaknnya:
- Arahkan ke control panel lalu pilih “file manager”
- Cari file wp-config.php
- Ubah nilainya dari false ke true
- Sesudah meemukan bug dan memperbaikinya, ubahlah value true menjadi false kembali
2. Aktifkan Error Reporting pada Database
Tips berikut dapat membantu anda menemukan bugs pada database website. Langkah berikut dapat anda lakukan apabila anda mencurigai bugs karena error pada sisi database WordPress yang digunakan.
Berikut caranya:
- Masuk ke menu “file manager” kemudian buka file public_html/wp-includes/wp-db.php
- Carilah class wpdb lalu ubah value $show_errors = false menjadi true
- Perlu diingat gunakan website dummy untuk menguji kode secara keseluruhan sebelum mempublikasikannya karena debugging pada website yang sedang aktif dikarenakan visitor akan mendapatkan erroe message
3. Meneliti Catatan Bug pada File Error_log
- Masuk ke menu “file manager”
- Umumnya, hosting provider menambahkan file error_log pada menu public_html
- Tips ini bisa anda pakai ketika terdapat error message 505 pada website anda.
4. Menggunakan Debugging Tools
Berikut beberapa tools proses debug yang dapat anda lakukan untuk mempermudah proses debug:
- Query Monitor: Tools ini merupakan plugin WordPresss dengan kemampuan mengaktifkan query data basist, error PHP, menghentikan editor blocks, dan lain sebagainya
- Eclipse: Tools yang digunakan untuk membantu proses integrasi dari editor, debugger, dan alat pengembang lainnya
- Data Display Debugger: Tools ini berfokus untuk menjalankan Graphic User Interface pada sistem operai Unix
- GNU Prohect Debugger: Tools debugging C/C++ pada pemrograman Unix
5. Cek Syntax
Salah satu bug yang umum terjadi adalah kesalahan pada pengetikan syntax. Anda bisa mengecek pengetikan syntax terlebih dahulu ketika menemui bug. Ada beberapa kesalahan penulisan syntax yang ungkin terjadi diantaranya kesalahan pada penulisan huruf perintah, penulisan titik koma.
6. Periksa Browser
Bug mungkin saja terjadi karena kode tidak sesuai dengan browser yang and gunakan. Periksa tampilan pada browser yang anda gunakan. Untuk kode HTML dan CSS, error yang sering ditemui berkaitan dengan tampilan website.
7. Gunakan Website Staging
Hindari melakukan proses debug pada website live karena akan memengaruhi aspek user experience dan menyebabkan risiko yang merugikan anda. Gunakan website staging untuk melakukan proses debug untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
8. Aktifkan SCRIPT_DEBUG
Ketika terdapat baris kode error dalam skrip yang anda jalankan, aktifkan SCRIPT_DEBUG. Melansir dari situs niagahoster, sebagai contohnya adalah ketika plugin tidak berjalan, mungkin faktor yang menyebabkannya adalah penggunaan file CSS dan Javascript dengan versi yang dikecilkan.
Untuk mengatasi hal terebut, buka file manager kemudian pilih file wp-config.php. Lalu input define “SCRIPT_DEBUG , true pada file tersebut.Wordpress akan dengan sendirinya memuat file JavaScript dan CSS yang asli dan plugin dapat brjalan secara optimal.
Itulah yang dapat kami sampaikan tentang debugging!
Sekawan Media merupakan website agency yang menawarkan jasa pembuatan aplikasi berbasis web dan software custom untuk berbagai bidang bisnis. Cek selengkapnya pada website kami. |