Ketahui Tentang Digital Ecosystem dan Manfaatnya bagi Bisnis Anda

Daftar Isi
Daftar Isi
Digital ecosystem adalah ekosistem yang telah diimplementasikan oleh banyak orang di dunia. Hal ini didukung dengan kondisi pandemi 2 tahun terakhir yang mengharuskan seseorang untuk membatasi kegiatan di luar ruangan, sehingga sistem ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Mulai dari bekerja, belajar, berbelanja, dan lainnya.

Digital ecosystem (ekosistem digital) tidak hanya tentang mengimplementasikan teknologi pada suatu bisnis, namun juga mengembangkan untuk tujuan keberlanjutan. Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih jauh tentang digital ecosystem dan pentingnya bagi sebuah bisnis untuk menerapkan sistem ini.

Apa Itu Digital Ecosystem?

ekosistem digital di Indonesia
Ekosistem digital © Unsplash

Digital ecosystem adalah sebuah sumber daya teknologi informasi yang saling terhubung yang dapat berfungsi sebagai sebuah unit. Digital ecosystem terdiri dari pemasok, pelanggan, mitra dagang, aplikasi, penyedia layanan data pihak ketiga, dan seluruh teknologi yang berkaitan.

Digital ecosystem memungkinkan integrasi praktik business-to-business (B2B), aplikasi perusahaan, dan data dalam satu ekosistem untuk mengontrol teknologi baru dan lama, membangun proses otomatis, dan mengembangkan bisnis yang dijalankan secara konsisten.

Dalam penerapannya, ekosistem ini membutuhkan sebuah proses pemetaan yang menjadi sebuah kunci penting untuk membentuk sebuah ekosistem yang kuat. Pemetaan yang dimaksudkan berupa diagram visualisasi dari seluruh alat-alat digital dan platform yang digunakan dalam sebuah organisasi.

Sejarah Digital Ecosystem

Secara singkat, konsep digital ecosystem pertama kali diajukan pada tahun 2002 oleh sebuah kelompok peneliti dan praktisi dari Eropa, termasuk di dalamnya Francesco Nachira, Paolo Dini, dan Andrea Nicolai, yang menerapkan gagasan umum tentang ekosistem digital untuk memodelkan proses adopsi dan pengembangan dari produk dan layanan berbasis teknologi informasi komputer di pasar yang kompetitif dan sangat terfragmentasi, seperti pasar Eropa.

Kemudian pada 2007, Elizabeth Chang, Ernesto Damiani, dan Tharam Dillon memulai IEEE Digital EcoSystem and Technologies Conference (IEEE DEST). Selanjutnya, pada tahun 2009, Richard Chbeir, Youakim Badr, Dominique Laurent, dan Hiroshi Ishikawa memulai ACM Conference on Management of Digital EcoSystem (MEDES).

Cara Kerja Digital Ecosystem

Nah, bagaimana cara ekosistem ini bekerja? Mari kita bahas bersama!

Secara teknis, dalam penerapan ekosistem dalam hal yang berkaitan dengan bisnis dan hukum banyak ditemukan kesulitan yang sangat signifikan. Mulai dari orkestrasi layanan, penyampaian dan monetisasi, hingga komunikasi dengan pelanggan dan proses manajemen data pelanggan di seluruh ekosistem adalah beberapa tantangan besar yang dihadapi.

Tools yang bisa digunakan untuk mengelola sebuah ekosistem digital digolongkan dalam beberapa kategori berikut ini:

  • Tools manajemen proyek, seperti tools pengembang software Agile, software yang mengatur manajemen tugas, dan sistem yang berfungsi untuk melacak issue;
  • Aplikasi riset, yang termasuk penyimpanan data dan visualisasi, serta library dan arsip sumber daya;
  • Tools untuk engagement, seperti e-mail marketing, tools manajemen donor dan software yang melakukan manajemen hubungan pelanggan (CRM);
  • Tools kolaborasi, meliputi e-mail, file sharing, pesan singkat, dan video conferencing;
  • Platform publik, seperti website, aplikasi berbasis mobile, dan kanal media sosial; serta
  • Platform untuk manajemen pengetahuan, seperti intranet dan wiki.

Cara Memetakan Digital Ecosystem

Karena ekosistem ini sangat penting dalam hal transformasi digital, maka perlu melakukan pemetaan. Tujuannya adalah untuk menjelaskan sebuah organisasi bekerja dengan apa, untuk menjamin organisasi tersebut memiliki tools yang sesuai untuk mendukung tujuannya, dan memastikan mereka dapat bekerja secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Melansir dari techtarget.com bahwa ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat sebuah pemetaan digital ecosystem, yaitu:

  • Membuat inventori dari tools, meliputi aplikasi dan sistem, yang digunakan dalam organisasi.
  • Mengidentifikasi siapa yang menggunakan sistem dan aplikasi serta yang bertanggung jawab terhadap masing-masing sistem dan aplikasi. Hal ini akan membantu memastikan seluruh kepentingan stakeholder yang dibutuhkan masuk ke dalam ekosistem.
  • Mengkategorikan sistem dan aplikasi berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
  • Menentukan bentuk koneksi yang digunakan antar tools, seperti di mana data akan ditransfer dan dilakukan dengan otomatis atau manual.
  • Menentukan efektivitas tools yang akan digunakan dengan menyelidiki kinerja tools.
  • Menentukan prioritas tools yang akan digunakan berdasarkan urgensi kebutuhannya.

Jenis-Jenis Digital Ecosystem

Masih dilansir dari techtarget.com, digital ecosystem dibagi menjadi 3 jenis, yaitu the digitizer ecosystem, the platform ecosystem, dan the super platform ecosystem.

1. The Digitizer Ecosystem

Ekosistem ini mempunyai fokus dalam mendigitalisasi produk yang telah ada dengan bantuan dari mitra bisnis, sementara juga untuk memelihara kompleksitas manajerial yang rendah. Digitizer ecosystem dapat menambahkan fungsional baru pada sebuah sistem dan menciptakan pendapatan layanan digital. 

Ekosistem ini cocok untuk bisnis dengan kemampuan produk yang kuat, kemampuan digital terbatas, dan memiliki fokus utama pada internal. Selain itu, digitizer ini juga cocok untuk bisnis yang memiliki keinginan untuk membentuk produk yang smart dan terkoneksi. 

Contoh dari ekosistem ini adalah produsen otomotif yang bermitra untuk mendapatkan teknologi dan intellectual property (IP) yang dibutuhkan untuk menghubungkan mobil mereka dengan layanan digital.

2. The Platform Ecosystem

Platform ecosystem adalah ekosistem yang lebih maju daripada digitizer ecosystem. Ekosistem ini berfokus untuk menghubungkan pengguna dengan perangkat pintar dalam sebuah platform yang sekaligus menjamin tingkat layanan yang tinggi dan membatasi hambatan.

Ekosistem ini menciptakan aliran pendapatan dari penggunaan platform. Data yang dihasilkan oleh ekosistem dapat digunakan untuk bisnis dan model layanan serupa. Ekosistem ini juga cocok untuk diterapkan di perusahaan yang memiliki kemampuan digital yang solid dan fokus yang kuat pada kemampuan eksternal.

Contoh dari perusahaan yang mengadaptasi ekosistem ini adalah perusahaan startup dan perusahaan teknologi sebagai model bisnis inti mereka.

3. The Super Platform Ecosystem

video conference
Video conference © Unsplash

Ekosistem super platform adalah jenis digital ecosystem paling kompleks. Ekosistem ini berfokus untuk mengintegrasi beberapa platform menjadi satu kesatuan layanan terintegrasi, sekaligus mengambil data pengguna dari platform tersebut.

Super platform ecosystem menyediakan berbagai macam data pengguna dan mengubah data tersebut menjadi pendapatan menggunakan model bisnis yang berdampingan. Jenis ekosistem ini sangat cocok bagi perusahaan yang memiliki kemampuan digital yang canggih dan platform yang sudah terbentuk sejak awal, serta kemauan untuk bekerja sama dengan mitra eksternal. Ekosistem ini lebih banyak diterapkan oleh perusahaan teknologi yang mapan.

Contoh dari penerapan super platform ecosystem adalah penciptaan virtual assistant yang menggabungkan layanan belanja, pembayaran, transportasi, dan komunikasi.

Pentingnya Digital Ecosystem untuk Bisnis Anda

Penerapan digital ecosystem bagi bisnis akan memberikan banyak manfaat. Digital ecosystem dapat membantu dalam meningkatkan kinerja bisnis dan membantu interaksi di luar perusahaan. Selain itu, ekosistem digital membantu menambah nilai pada hubungan pelanggan dengan membantu perusahaan memenuhi service level-agreements (SLAs) secara konsisten.

Adapun manfaat dari digital ecosystem antara lain:

  • Membantu perusahaan mengimplementasikan teknologi baru dengan memungkinkan pemanfaatan layanan cloud dan SaaS.
  • Ekosistem digital menciptakan aliran pendapatan baru dan memungkinkan untuk melacak dan menganalisis data yang mengalir melalui bisnis kemudian menggunakan data tersebut untuk pengembangan produk baru dan layanan yang bisa meningkatkan nilai perusahaan.
  • Transformasi digital dan pembuatan ekosistem digital dapat meningkatkan efisiensi dari workflow dan hubungan kerja dengan pelanggan dan mitra bisnis. Hal ini juga mengotomatisasi proses data dan juga dapat mengurangi biaya operasional perusahaan.

Nah, begitulah pembahasan tentang digital ecosystem. Tentu banyak manfaat dari penerapan ekosistem digital bagi bisnis Anda yang dapat menciptakan aliran pendapatan baru. Setelah mengetahui tentang ekosistem digital ini, apakah Anda berminat untuk melakukan transformasi digital dari bisnis Anda? Anda bisa menghubungi kontak kami untuk hal ini. Untuk mengetahui informasi-informasi lainnya, simak terus artikel-artikel kami selanjutnya, ya!

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: