Sebuah bisnis tentunya dijalankan dengan beberapa struktur atau sistem yang telah ditentukan. Umumnya struktur atau sistem-sistem prinsip bisnis tersebut ditentukan sebelum memulai sebuah bisnis. Dalam menentukan atau mendiskusikan permasalahan terkait sistem bisnis, maka terdapat poin penting dalam perencanaan bisnis yang perlu dibahas, yakni Model Bisnis (Business Model).
Business Model dapat berperan penting dalam menentukan estimasi kompetisi pasar dan dana modal usaha suatu bisnis. Selain itu, model bisnis juga penting dalam menentukan target pasar suatu bisnis dan lebih lanjut menentukan bagaimana cara perusahaan melakukan interaksi dengan para konsumennya. Business Model menjadi kerangka utama atau pondasi utama sebuah perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnisnya.
Lantas apa itu model bisnis? Apa saja prinsip-prinsip & faktor utama penentuan Business Model? Dan apa saja contoh serta manfaat dari model bisnis? Pertanyaan-pertanyaan diatas akan kami coba jawab dalam artikel dibawah ini. Oleh sebab itu, mari baca dengan seksama artikel dibawah ini sebelum memulai bisnis anda!
Apa Itu Model Bisnis?
Model Bisnis adalah perencanaan tingkat tinggi sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Dari pengertian diatas, dapat diinterpretasikan bahwa definisi model bisnis hampir memiliki kesamaan dengan perencanaan/rencana bisnis. Namun, hal ini merupakan dua hal yang berbeda. Model Bisnis adalah dasar atau inti dari segala rancangan aktivitas perusahaan.
Model Bisnis dalam bahasa Inggris disebut juga dengan Business Model. Dalam struktur hirarki rancangan aktivitas perusahaan, Business Model perlu disusun terlebih dahulu sebelum menentukan perencanaan bisnis. Business Model berkaitan erat dengan dasar-dasar prinsip perusahaan dalam tujuan akhir untuk mendapatkan profit dari aktivitas bisnisnya. Sedangkan, perencanaan bisnis merujuk pada aktivitas lanjutan dan pengembangan lanjut dari kiat-kiat aktivitas perusahaan yang harus dilakukan berdasarkan Business Model yang telah ditentukan.
“Michael Lewis refers to the phrase business model as “a term of art.” And like art itself, it’s one of those things many people feel they can recognize when they see it (especially a particularly clever or terrible one) but can’t quite define.”
Mike Lewis
Model bisnis adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh bisnis baru atau bisnis yang sudah ter-establish. Bahkan bisa saja, bisnis lama memperbarui Business Model mereka tergantung bagaimana bisnis perusahaan tersebut bertumbuh kembang sesuai dengan keuntungan dan estimasi target pasar mereka. Business Model dapat berperan penting dalam bagaimana sebuah perusahaan menarik para investor, merekrut karyawan, sampai memotivasi kinerja karyawan dan staff mereka.
Prinsip Penentuan Model Bisnis
1. Macam Produk & Jasa
Dalam menentukan model bisnis perusahaan, harus didefinisikan terlebih dahulu jenis produk atau jasa yang dijual oleh bisnis perusahaan. Mendefinisikan Produk & Jasa juga berkaitan erat dengan bagaimana perusahaan menentukan target pasar mereka. Dalam mendefinisikan jenis utama produk/jasa perusahan perusahaan harus mengetahui terlebih segala detail kelebihan dan kekurangan dari produk/jasa mereka. Produk/Jasa sangat mempengaruhi bentuk Business Model perusahaan.
2. Jenis Pemasaran
Seperti yang sudah disinggung diatas, mendefinisikan produk/jasa berkaitan erat dengan bagaimana perusahaan menentukan jenis pemasaran yang akan dilakukan.
3. Tipe Pengeluaran
Selain dua hal diatas, jenis atau tipe pengeluaran modal yang digunakan oleh perusahaan juga menjadi prinsip utama dalam menentukan Business Model. Dalam praktiknya, terdapat berbagai ragam jenis pengeluaran perusahaan. Seperti contohnya, berikut jenis-jenis macam pengeluaran (expanses) dari sebuah perusahaan:
- Biaya operasional
- Pemasaran, periklanan, dan promosi
- COGS (Cost of Goods Sold)
- Admnistasi kantor
- Depresiasi dan amortisasi
- Biaya non-operasional
- Pajak
- Impairment Charges
- Biaya pengeluaran wajib
- Gaji Karyawan
- Pembayaran sewa kantor
- Asuransi
- Biaya pengeluaran tambahan
- Biaya pengiriman barang
- Komisi penjualan
Menimbang ragamnya jenis estimasi pengeluaran, penentuan struktur pengeluaran perusahaan juga dapat mempengaruhi dasar penentuan Business Model.
Estimasi Profit
Selain pengeluaran, estimasi profit dari total penjualan dan pengeluaran yang dihasilkan juga dapat mempengaruhi Business Model perusahaan. Seperti contohnya, model bisnis perusahaan UMKM dengan model bisnis perusahaan startup tentu berbeda jika dilihat dengan berdasar estimasi profit yang mereka keluarkan. Business Model yang baik, adalah Business Model yang terus dapat beradaptasi sesuai dengan perkembangan bisnis perusahaan tersebut.
“Since her focus is on business modeling, she finds it useful to further define a business model in terms of the value chain. A business model, she says, has two parts: “Part one includes all the activities associated with making something: designing it, purchasing raw materials, manufacturing, and so on. Part two includes all the activities associated with selling something: finding and reaching customers, transacting a sale, distributing the product, or delivering the service. A new business model may turn on designing a new product for an unmet need or on a process innovation. That is it may be new in either end.”
Joan Magretta
10 Komponen Utama Keberhasilan Model Bisnis
Ketika Business Model sudah terbentuk, dan dijalankan, maka tahap berikutnya adalah memantau keberhasilan penerapan model bisnis. Namun perlu juga diperhatikan bahwa keberhasilan jalanya Business Model memiliki faktor utama yang mempengaruhinya. Berikut merupakan 10 faktor utama keberhasilan model bisnis:
1. Value Proposition
Value Proposition adalah bagaimana produk/jasa yang ditawarkan dapat memiliki nilai dan menarik atraksi dari konsumen. Ketika sebuah Business Model gagal dalam membentuk value pada sebuah produk/jasa maka bisa saja dapat disimpulkan Business Model gagal untuk diimplementasikan.
2. Target Pasar
Faktor keberhasilan Business Model berikutnya adalah kesesuaian target pasar. Target pasar identik dengan penentuan kelompok konsumen yang menjadi target bisnis perusahaan untuk menjual produk/jasa mereka. Ketika Business Model berperan dalam meneliti, menganalisa serta menentukan target pasar dengan tepat, maka dapat dipastikan value proposition produk/jasa akan terus meningkat beriringan dengan profit yang didapatkan oleh perusahaan.
3. Competitive Advantage
Competitive Advantage adalah ketika perusahaan unggul dalam kompetisi bisnis dalam persaingan pasar. Salah satu bukti perusahaan dalam posisi unggul ketika berkompetisi adalah ketika fitur unik dari produk/jasa perusahaan tidak dapat dengan mudah ditiru oleh kompetitor. Keunggulan dalam persaingan tentu menjadi faktor utama dalam keberhasilan Business Model.
4. Struktur Biaya Pengeluaran
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa jenis pengeluaran mempengaruhi model bisnis perusahaan. Oleh sebab itu strukturalisasi biaya pengeluaran perusahaan sangat menentukan keberhasilan penerapan model bisnis perusahaan. Strukturalisasi biaya pengeluaran ini identik dengan bagaimana manajemen pengeluaran perusahaan. Sebisa mungkin perusahaan mengelola dan mengalokasikan biaya pengeluaran sesuai dengan kebutuhan utama perusahaan.
5. Key Metrics
Key Metrics adalah tolak ukur perusahaan dalam menentukan ukuran kesuksesan perusahaan.
6. Resources
Resources sebagai salah satu faktor utama keberhasilan Business Model berkaitan erat dengan segala sumber daya perusahaan. Seperti, aset fisik perusahaan, aset keuangan, aset bahan, aset alat, aset relasi, sampai aset intelektual perusahaan. Segala sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat menentukan keberhasilan penerapan model bisnis.
7. Masalah & Solusi
Faktor utama berikutnya adalah bagaimana perusahaan mendefinisikan peranya dalam mengatasi segala permasalahan konsumen.
8. Model Pendapatan
Selain estimasi profit sebagai prinsip penentuan Business Model, cara perusahaan untuk mendapatkan pendapatan tersebut juga berpengaruh dalam keberhasilan Business Model. Model pendapatan identik dengan identifikasi kerangka sumber pendapatan yang layak untuk diperjuangkan oleh perusahaan.
9. Aliran Pendapatan
Jika model pendapatan merujuk pada segala sumber pendapatan, maka aliran pendapatan (revenue streams) identik dengan bagaimana cara kerja perusahaan untuk mendapatkan sumber pendapatan tersebut.
10. Profit Margin
Total keuntungan perusahaan juga merupakan faktor utama dalam tolak ukur keberhasilan penerapan model bisnis perusahaan.
Contoh Model Bisnis
Setelah memahami betul berbagai prinsip penentuan sampai segala faktor dan komponen utama keberhasilan dalam penerapan Business Model, berikutnya adalah menjawab pertanyaa, apa aja si contoh model bisnis yang sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dunia, berikut contoh-contoh dari model bisnis adalah:
1. Subscription
Business Model Subscription dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai praktik model bisnis berlangganan. Dewasa ini, Business Model berlangganan menjadi semakin umum. Dalam Business Model ini, konsumen dikenakan biaya berlangganan untuk mendapatkan akses ke suatu layanan.
Business Model subscription, umumnya memiliki sistem kerja seperti pelanggan diharuskan membayar pembayaran berulang setiap bulan (atau jangka waktu tertentu lainnya) untuk akses ke layanan atau produk. Perusahaan kemudian dapat mengirimkan produknya secara langsung melalui email.
Meskipun langganan majalah dan surat kabar telah ada sejak lama, model ini kini telah menyebar ke perangkat lunak dan layanan online seperti website berbasis aplikasi streaming. Tidak hanya itu, Business Model berlangganan ini telah sampai kepada penyediaan jasa.
Berikut adalah contoh perusahaan dengan Business Model subscription adalah Netflix, Hulu, Disney+, SalesForce, ComCast.
2. Bundling
Model bisnis bundling melibatkan perusahaan yang menjual dua atau lebih produk secara bersamaan sebagai satu unit, seringkali dengan harga yang lebih rendah daripada yang mereka kenakan untuk menjual produk secara terpisah.
Jenis Business Model ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan volume penjualan yang lebih besar dalam mungkin memasarkan produk atau layanan yang sulit untuk dijual. Menjual dua atau lebih produk secara bersamaan sebagai satu unit, memungkinkan perusahaan untuk turut serta menjual produk/jasa mereka yang tidak sering diminati oleh konsumen.
Berikut contoh perusahaan dengan Business Model bundling adalah AT&T, Adobe Creative Suite, dan Burger King yang menjual paket minuman dan makanan mereka dalam model paketan.
3. Freemium
Model bisnis freemium adalah ketika perusahaan memberikan akses sebagian produk atau layanan secara gratis kepada konsumen, dan membebankan biaya untuk fitur atau layanan premium tertentu.
Freemium tidak sama dengan uji coba gratis di mana pelanggan hanya mendapatkan akses ke produk atau layanan untuk jangka waktu terbatas. Berbeda dengan itu, Business Model freemium memungkinkan penggunaan fitur-fitur produk/layanan tanpa batas secara gratis. Namun ketika konsumen menginginkan akses ke fungsionalitas yang lebih canggih, disitulah konsumen akan dibebankan dengan biaya premium.
Business Model freemium telah mendapatkan popularitas dengan prevalensi bisnis online dan Software-as-a-Service (SaaS). Berikut contoh perusahaan dengan Business Model freemium adalah Spotify, LinkedIn, Skype, dan MailChimp.
4. Franchise
Business Model franchise dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai model bisnis waralaba. Model bisnis ini adalah Business Model populer yang telah dikenal dan dilakukan oleh banyak pelaku bisnis, umumnya paling banyak digunakan dalam bisnis makanan dan minuman. Franchise atau waralaba adalah Business Model dengan menjual blueprint/resep perusahaan.
Orang yang membeli blueprint atau resep perusahaan disebut dengan Franchisee. Sebagai pembeli blueprint/resep, franchisee berhak untuk melakukan produksi dan pemasaran produk/jasa si Franshiser. Franchiser adalah perusahaan yang menjual blueprint atau resepnya.
Pemilik asli atau Franchiser kemudia bekerja sama dengan Franchisee dengan membantu mereka dalam segala teknis budgeting, marketing, sampai aktivitas operasional bisnis untuk memastikan bisnis tersebut berjalan dengan semestinya. Sebagai imbalan-nya, franchisee membayar franchiser persentase dari keuntungan.
Sederhananya, pemilik asli membuka cabang yang cabang tersebut dibeli dan dikelola oleh pihak kedua atas bantuan dan dasar-dasar brand yang telah ditentukan oleh pihak pertama/pemilik asli. Berikut contoh perusahaan dengan Business Model franchise atau waralaba adalah Mcdonalds, KFC, Starbucks, Domino’s, Subway,
5. E-commerce / Marketplace
Model Bisnis E-commerce adalah sebuah model bisnis menggunakan web atau aplikasi untuk transaksi jual beli. Model Bisnis E-commerce memungkinkan penjual membuat daftar item untuk dijual dan menyediakan alat yang mudah bagi pelanggan untuk terhubung ke penjual.
Business Model marketplace dapat menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber termasuk biaya kepada pembeli atau penjual untuk transaksi yang berhasil, layanan tambahan untuk membantu mengiklankan produk penjual, dan asuransi sehingga pembeli merasa tenang.
Berikut contoh perusahaan dengan model bisnis ecommerce adalah Airbnb, Ebay, Tokopedia, Bukalapak, dll.
6. Advertising (Periklanan)
Model bisnis periklanan telah ada sejak lama dan menjadi lebih canggih karena dunia telah beralih dari cetak ke online. Dasar-dasar Business Model periklanan ini berkisar pada pembuatan konten yang ingin dibaca atau ditonton oleh orang dan kemudian menampilkan iklan kepada pembaca atau pemirsa Anda.
Dalam Business Model periklanan, sebuah perusahaan harus memuaskan dua kelompok pelanggan: yaitu, para pembaca atau pemirsa, sekaligus para pemasang iklan.
Business Model periklanan terkadang dikombinasikan dengan model crowdsourcing di mana perusahaan mendapatkan konten secara gratis dari pengguna. Alih-alih membayar pembuat konten, para konsumen malah dihadapkan untuk membayar pengembangan konten yang mereka buat sendiri.
Berikut contoh perusahaan dengan model bisnis advertising adalah CBS, The New York Times, Youtube
Manfaat Menentukan Model Bisnis
1. Keunggulan Kompetitif
Keuntungan signifikan dari Business Model yang solid adalah dapat memberi Anda keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan lain di industri Anda. Menerapkan Business Model yang unik dapat memberikan perusahaan Anda reputasi yang unik di pasar, menciptakan buzz di antara konsumen dan mendorong pembelian pertama kali.
Pertimbangkan toko pizza pertama yang menawarkan pemesanan online untuk pelanggan. Ini adalah perubahan dari Business Model dalam memfasilitasi cara baru untuk melakukan pemesanan dan melakukan pembayaran sekaligus meningkatkan produktivitas karyawan secara langsung dengan mengurangi waktu telepon. Siapa pun yang pertama kali memperkenalkan Business Model ini kemungkinan besar mengalami peningkatan pesanan dan pengurangan biaya yang signifikan.
2. Rencana Perkembangan
Sebuah perusahaan dapat bertahan hidup hanya dengan mencapai titik impas setiap bulan, tetapi kemudian harus bergantung pada pembiayaan utang untuk ekspansi. Sebuah Business Model yang solid yang secara konsisten membawa keuntungan ke dalam organisasi dapat membantu membangun cadangan kas yang dapat digunakan untuk investasi di properti baru, peralatan atau upaya penelitian dan pengembangan.
3. Stabilitas Finansial
Keuntungan terbesar dari Business Model yang kuat adalah kontribusinya terhadap keberlanjutan organisasi dan kemampuan untuk menghadapi badai ekonomi atau kondisi pasar yang berubah. Sejumlah besar bisnis menutup pintu mereka setiap tahun semata-mata karena manajemen keuangan yang buruk. Sebuah model bisnis memaksa seorang pengusaha untuk mengikuti dengan tepat berapa banyak keuntungan yang dihasilkan setiap bulannya.
4. Sebagai Bahan Analisa Investor dan Para Peminjam Modal
Ketika perusahaan baru sedang mendirikan usaha, investor dan para peminjam modal hanya membutuhkan penjelasan detail nan terukur terkait Business Model perusahaan baru tersebut. Ketika suatu perusahaan memiliki Business Model yang baik, maka hal itu bisa menjadi jaminan utama bagi investor untuk melakukan investasi kepada perusahaan.
Kesimpulan
Business Model sangat penting dalam segala sektor dunia perbisnisan. Mulai dari perusahaan baru sampai perusahaan lama membutuhkan model bisnis terbaik untuk menjadi landasan aktivitas bisnis mereka.
Tidak hanya berperan besar dalam menentukan estimasi keuntungan perusahaan, namun Business Model juga berpengaruh besar dalam menunjang stabilitas bisnis dan keberlangsungan bisnis di masa depan.