Kenali CRUD: 4 Fungsi serta Kelebihannya dalam Pemrograman

Daftar Isi
Daftar Isi
Di dalam dunia bahasa pemrograman sendiri, banyak sekali jenis fungsi, library, dan metode pengembangan yang digunakan. Salah satu fungsi yang paling umum dan sering diaplikasikan ke dalam source code adalah CRUD.

Istilah tersebut tentunya sudah tidak asing bagi kalangan pengembang, khususnya back end developer. Biasanya, CRUD banyak digunakan untuk membangun program yang sifatnya dinamis seperti penggunaan database (basis data). Sehingga, bahasa SQL sendiri cukup populer untuk menggunakan fungsi yang satu ini.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas sedikit berkaitan dengan pengenalan awal apa itu CRUD, beserta fungsi, kelebihan, dan cara kerjanya.

Sehingga, kami harapkan anda dapat mengembangkan aplikasi sederhana atau bahkan sistem informasi dengan menerapkan fungsi ini.

Apa itu CRUD

CRUD adalah singkatan yang berasal dari Create, Read, Update, dan Delete, dimana keempat istilah tersebut merupakan fungsi utama yang nantinya diimplementasikan ke dalam basis data.

Empat poin tersebut mengindikasikan bahwa fungsi utama melekat pada penggunaan database relasional beserta aplikasi yang mengelolanya, seperti Oracle, MySQL, SQL Server, dan lain – lain.

Jika dihubungkan dengan tampilan antarmuka (interface), maka peran CRUD sebagai fasilitator berkaitan dengan tampilan pencarian dan perubahan informasi dalam bentuk formulir, tabel, atau laporan. Nantinya, akan ditampilkan dalam browser atau aplikasi pada perangkat komputer user.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh James Martin pada tahun 1983 dalam bukunya yang berjudul “Managing the Database Environment”.

Fungsi dari CRUD

Secara konseptual, data diletakkan di lokasi penyimpanan sehingga konten dapat diperbarui dan dibaca. Sebelum file penyimpanan dibaca oleh sistem, maka lokasi perlu dibuat dan dialokasikan dengan konten. Untuk beberapa poin yang tidak diperlukan dapat dihapus agar tidak membebani sistem dan storage yang telah dialokasikan.

Terdapat empat poin penting dari akronim fungsinya untuk mengembangkan perangkat lunak, baik berbasis web maupun mobile.

1. Create

Fungsi CRUD yang pertama adalah create, dimana anda dapat memungkinkan untuk membuat record baru pada sistem basis data. Jika anda sering menggunakan SQL, maka sering disebut dengan istilah insert.

Sederhananya, anda dapat membuat tabel atau data baru sesuai atribut dengan memanggil fungsi create. Akan tetapi, biasanya hanya posisi administrator saja yang dapat menambahkan atribut lain ke dalam tabel itu sendiri.

2. Read

Fungsi yang kedua adalah read, berarti memungkinkan anda untuk mencari atau mengambil data tertentu yang berada di dalam tabel dengan membaca nilainya. Fungsi read mempunyai kesamaan dengan fungsi search yang biasa anda temukan dalam berbagai perangkat lunak.

Hal yang perlu anda lakukan adalah dengan menggunakan kata kunci (keyword) untuk dapat menemukan file record dengan bantuan filter data berdasarkan kriteria tertentu.

3. Update

Fungsi CRUD yang ketiga adalah update, dimana berfungsi untuk memodifikasi data atau record yang telah tersimpan di dalam database. Namun, anda perlu untuk mengubah beberapa informasi terlebih dahulu agar dapat mengubah record sesuai kebutuhan anda.

Untuk pengisian update data anda juga perlu menyesuaikan nilai atribut sesuai dengan form yang tersedia agar tidak ada kesalahan saat pemrosesan data di dalam server.

4. Delete

Fungsi yang terakhir adalah delete, dimana ketika anda tidak membutuhkan sebuah record lagi, maka data tersebut perlu untuk dihapus. Sehingga, anda perlu untuk menggunakan fungsi delete untuk memproses aktivitas tersebut.

Beberapa software terkait database relasional mengizinkan anda untuk menggunakan soft dan hard delete. Untuk soft delete berfungsi untuk memperbarui status baris yang menunjukkan bahwa data akan dihapus meskipun informasi tersebut tetap ada.

Sedangkan, untuk hard delete bertujuan untuk menghapus catatan pada basis data secara permanen.

Kelebihan dari Penerapan CRUD

Terdapat beberapa keuntungan apabila anda menggunakan CRUD ini, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Digunakan oleh Berbagai Bahasa Pemrograman

Fungsi CRUD terkenal dengan fleksibilitasnya, sehingga dapat digunakan dan diimplementasikan ke dalam banyak bahasa pemrograman, seperti JavaScript, PHP, SQL, Ajax, Java, Python, dan lain – lain.

Selain itu, juga dapat dipergunakan dalam berbagai framework, seperti Codeigniter dan Laravel. 

crud php
© Pexels

2. Operasi Pemrograman yang Cukup Kompleks

Kelebihan yang kedua, empat fungsi utama ini juga termasuk fungsi esensial untuk dapat dipahami. Sehingga, ada beberapa saat ketika anda akan merasakan kesulitan saat memahami pemrograman komputer sebelum anda benar – benar paham terkait materi ini.

3. Mendukung Tampilan UI Berjalan dengan Baik

Keuntungan yang ketiga, fungsi CRUD juga mendukung tampilan user interface menjadi lebih terkontrol, akurat, dan tepat sasaran. Dimana, berbagai tipe data dapat ter- define sesuai dengan atribut dan nilai masing – masing.

Cara Kerja Sistem CRUD

Untuk pengaplikasian dari fungsi ini, anda dapat mempelajari tutorial lengkapnya di website Codecademy atau melalui situs W3School. Yang paling penting dan harus anda perhatikan dalam menyusun fungsi tersebut, anda perlu untuk memastikan bahwa program anda telah terkoneksi dengan database.

Sebenarnya, terdapat beberapa variasi lain dari CRUD yang diterapkan pada Restful APIs, terletak pada sistem HTTP. Berikut terdapat beberapa variasi, yang meliputi 4 macam cara kerjanya.

BREAD (Browse, Read, Edit, Add, Delete)

BREAD adalah variasi dari CRUD yang menambahkan fungsi “Browse” untuk memudahkan penjelajahan data dalam aplikasi.

Browse memungkinkan pengguna melihat daftar data yang tersedia secara sekilas, biasanya dalam bentuk tabel atau daftar.

Read berfungsi untuk menampilkan detail data tertentu yang dipilih pengguna. Edit memungkinkan pengguna mengubah data yang ada, sedangkan Add digunakan untuk menambahkan data baru ke dalam sistem.

Terakhir, delete menghapus data yang tidak lagi diperlukan. BREAD memberi pengguna antarmuka yang lebih lengkap dan intuitif untuk mengelola data dalam aplikasi.

CRAP (Create, Replicate, Append, Process)

Tujuannya mengelola data dengan cara yang sedikit berbeda dari CRUD tradisional.

Create digunakan untuk membuat entri data baru. Sementara replicate menggandakan data untuk memastikan konsistensi atau penyebaran di berbagai tempat.

Append menambahkan informasi tambahan ke data yang ada tanpa mengubah data yang sudah ada, dan process melibatkan pemrosesan data untuk analisis atau transformasi lebih lanjut.

Pendekatan ini sering digunakan dalam sistem yang membutuhkan data yang dinamis dan beragam serta perlu diproses dalam konteks distribusi dan analisis.

CRUDL (Create, Read, Update, Delete, List)

Cara kerja CRUDL adalah perpanjangan dari operasi CRUD yang mencakup fungsi tambahan untuk daftar data. Create menambah data baru ke dalam sistem.

Read mengambil data spesifik berdasarkan ID atau parameter tertentu. Kemudian update mengubah data yang sudah ada dengan informasi terbaru.

Delete menghapus data dari sistem, dan list menyediakan daftar atau koleksi data, sering kali dengan opsi penyaringan dan pengurutan.

Secara keseluruhan, CRUDL memungkinkan manipulasi data yang lebih lengkap dan fleksibel dalam aplikasi backend, memberi pengguna kemampuan untuk mengelola data secara efisien.

DAVE (Delete, Add, View, Edit)

CRUD pada jenis DAVE (Delete, Add, View, Edit) berfungsi untuk mengelola data dalam aplikasi dengan cara yang mirip dengan CRUD standar namun dengan penamaan yang sedikit berbeda.

Add menggantikan create untuk menambah data baru ke dalam sistem. View menggantikan read untuk membaca dan menampilkan data yang sudah ada.

Edit menggantikan update untuk memodifikasi data yang sudah ada, sementara delete tetap sama untuk menghapus data dari sistem.

Dengan DAVE, proses pengelolaan data tetap terstruktur, memudahkan pengguna dalam melakukan operasi dasar pada data mereka.

Contoh Penerapan CRUD

Dalam pemrograman backend, fungsi CRUD (Create, Read, Update, Delete) adalah konsep dasar yang digunakan untuk mengelola data dalam aplikasi. Berikut adalah contoh penerapan keempat fungsi tersebut.

Create

Contoh penerapannya pada poin ini adalah apabila sebuah API endpoint ( Post /tasks) akan menerima data dari pengguna, kemudian menyimpannya ke dalam tabel tasks di database.

Read

Contoh penerapan poin read dalam CRUD pada pemrograman back-end adalah ketika API endpoint. Misalnya, GET /tasks untuk semua tugas, atau GET /tasks/{id} untuk satu tugas spesifik akan mengambil data dari tabel tasks dan mengirimkannya kembali kepada pengguna.

Update

Dalam kegiatan pemrograman back-end, contoh penerapannya seperti pada API endpoint yang ditandai dengan PUT /tasks/{id} menerima data baru dari pengguna dan memperbarui baris yang sesuai di tabel tasks di database.

Delete

Dalam unsur delete atau menghapus data, penerapannya seperti saat API endpoint (misalnya, DELETE /tasks/{id}) akan menghapus baris yang sesuai dari tabel tasks berdasarkan ID tugas yang diberikan.

Kesimpulan

Demikian penjelasan lengkap terkait CRUD yang berguna dalam pemrograman jenis back-end beserta keempat unsur dan contoh penerapannya.

CRUD adalah fungsi yang dapat digunakan untuk diterapkan pada sistem basis data yang membantu proses pengolahan informasi secara sistematis.

Dalam penerapannya, operasi pemrograman yang diterapkan adalah membuat, membaca, meng-update, dan menghapus data.

Kemudian kelebihan yang ditawarkan dari fungsi ini adalah mampu diaplikasikan ke dalam berbagai bahasa pemrograman yang mempunyai paradigma masing – masing, serta membantu dalam pemrosesan database secara optimal.

Sekawan Media membuka jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS terpercaya di Indonesia. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: