Dalam suatu organisasi, atau kepengurusan sistem dalam masyarakat umum. Pastinya terdapat anggota dan sistem yang beroperasi sesuai ketentuan yang ada.
Demi mengatur jalannya keorganisasian itu, maka dibuatlah suatu sistem dimana dapat mempermudah jalannya organisasi.
Salah satu alat yang digunakan pada suatu pemograman dalam hal ini adalah UML (Unified Modelling Language), yang dimana salah satunya adalah Sequence diagram. Dalam sequence diagram terdapat informasi dimana pengaturan sistem di dalamnya beroperasi.
Sequence diagram merupakan salah satu tipe pada bahasa model dimana penggunaannya difungsikan demi mengatur interaksi antara objek dalam sebuah sistem.
Dengan adanya diagram pemberi informasi ini akan lebih mudah bagi suatu sistem dalam masyarakat beroperasi.
Dalam kesempatan ini kita akan membahas mengenai sequence diagram lebih dalam lagi, sampai pada bagaimana contoh dari diagram tersebut.
Pengertian Sequence Diagram
Urutan panah pada sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek tertentu dalam desain perangkat lunak, dalam situasi tertentu.
Sequence diagram merupakan salah satu yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, seperti message (pesan) dengan apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya.
Panah atau sistem ini diatur berdasarkan waktu. Objek-objek dimana berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.
Sequence diagram menampilkan interaksi antar objek dalam dua dimensi. Dimensi vertikal adalah poros waktu, dimana waktu berjalan ke arah bawah.
Sedangkan dimensi horizontal merepresentasikan objek-objek individual. Setiap objek, dimana dalam hal ini termasuk Actor, mempunyai waktu aktif dimana direpresentasikan dengan kolom vertikal dimana disebut dengan lifeline.
Pesan dalam Diagram Sequence direpresentasikan sebagai panah dari satu lifeline ke lifeline lain. Pesan digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.
Pada fase desain berikutnya, pesan-pesan akan dipetakan menjadi operasi atau metode dari class (kelas). Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai komponen, fungi, contoh, sampai pada simbol-simbol dari Sequence diagram.
Apa Saja Komponen Sequence Diagram
Sequence diagram memiliki komponen yang saling berkaitan dan memiliki fungsinya sendiri. Terdapat beberapa komponen pada sequence diagram dimana dapat Anda simak di bawah ini.
1. Aktor
Aktor di sini merujuk pada seseorang yang menggunakan manfaat daripada diagram sequence itu sendiri. Aktor ini merupakan seorang eksternal dimana sebagai penerima saja pada sequence diagram.
2. Lifeline
Lifeline ini merujuk pada sebuah garis yang menunjukkan masa hidup dan masa tenggang pada sebuah sistmem dalam sequence diagram yang ada .
3. Boundary
Untuk Boundary merupakan suatu sistem dimana dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan interaksi sesama tim. Salah satu contohnya adalah User interface. Boundary ini letaknya terdapat di tepi sisi sistem.
4. General
Terdapat istilah yang dinamakan entitas tunggal. Entitas diagram ini disebut juga dengan instance, kelas atau stereotype. Pada entitas tunggal ini merupakan salah satu komponen pada sequence diagram.
5. Control Element
Bentuk dari control element yaitu berbentuk lingkaran dengan tujuan sebagai simbol. Tujuannya adalah mengatur informasi dari yang ada diagram sampai pada proses perencanaan.
6. Entity
Objek stereotip yang dikenal sebagai entitas mensimulasikan mekanisme penyimpanan atau persistensi yang merekam data atau pengetahuan dalam suatu sistem.
7. Activation
Aktivasi menampilkan durasi item atau aktor yang melakukan tindakan dalam diagram urutan. Persegi panjang aktivasi ditempatkan di atas garis hidup objek.
8. Message Entry
Diagram urutan umumnya digunakan untuk menampilkan interaksi item dalam urutan dimana mereka terjadi.
Mirip dengan diagram kelas, developer sering percaya bahwa diagram urutan eksklusif untuk mereka.
Baca Juga : Software Development dan Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Contoh Sequence Diagram
Diagram pada suatu organisasi atau sistem akan berbeda dengan diagram dengan sistem di tempat lainnya. Ini merupakan salah satu bentuk dari proses pengorganisasian suatu sistem di tempat tertentu.
Dalam hal ini, sequence diagram dapat merujuk pada seberapa baik jalannya sistem dalam organisasi Anda. Selain itu, ini juga akan membantu bisnis Anda dalam menata sistem di dalamnya. Berikut adalah beberapa contoh Sequence diagram.
1. Contoh Sequence Diagram Login
2. Contoh Diagram Pembuatan Laporan
3. Contoh Diagram Penjualan
Simbol-Simbol Sequence Diagram
1. Aktor
Aktor di sini merujuk pada user dalam sistem informasi yang berinteraksi dengan melakukan aktivitas pada sistem itu sendiri. Aktivitas seperti mengirim pesan dan menerima pesan. Posisi pada diagram untuk aktor terdapat pada posisi atas diagram.
2. Objek
Objek atau kelas merupakan salah satu simbol dengan berada pada posisi atas di bagian diagram. Bentuk pada objek seperti menyerupai garis lurus horizontal.
3. Garis hidup objek
Garis hidup objek memiliki simbol atau menandakan sebagai garis hidup lifeline suatu objek. Garis ini diakhiri tanda X dimana tidak ada lagi interaksi atau menunjukkan interaksi sudah berakhir.
4. Objek sedang aktif berinteraksi
Tanda objek sedang aktif melakukan interaksi yaitu fokus terhadap bentuk persegi sempit. Ini sebagai pemberi tanda bahwasannya suatu objek sedang berada pada mode hidup atau mati.
5. Lifeline
Sebuah garis vertikal yang merepresentasikan aktor atau objek dalam sistem. Lifeline menggambarkan usia aktor atau objek dan waktu tertentu ketika elemen-elemen tersebut berinteraksi dengan aktor atau objek lain.
6. Activity
Menggambarkan tugas atau tindakan spesifik yang dilakukan oleh objek atau pengguna dalam sistem.
7. State
Mencerminkan kondisi atau mode objek atau pengguna selama pelaksanaan tugas atau aktivitas.
8. Initial state
Menandakan titik awal dari tugas atau aktivitas tertentu.
9. Decision activity
menunjukkan momen di mana suatu keputusan diambil dalam sistem.
10. Package
Kumpulan objek dan aktivitas yang saling terkait. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan diagram dan memudahkan pemahaman.
11. Synchronous Message
Digambarkan sebagai garis yang terhubung sepenuhnya dengan panah solid dari pengirim menuju penerima. Synchronous message menandakan bahwa pengirim menunggu respons dari penerima sebelum melanjutkan.
12. Asynchronous Message
Ditunjukkan dengan garis penuh seperti pada simbol synchronous message, tetapi dengan panah yang tidak terisi sepenuhnya. Asynchronous message menunjukkan bahwa pengirim tidak menunggu tanggapan dari penerima.
13. Reply message
Diperlihatkan sebagai garis putus-putus dengan panah yang mengarah dari penerima kembali ke pengirim. Reply message menandakan bahwa penerima telah menyelesaikan tugasnya dan ingin mengirimkan respons kembali ke pengirim.
14. Self-message
Ditunjukkan dengan panah loopback dari objek atau pengguna ke dirinya sendiri. Self-message menandakan bahwa objek atau pengguna tengah melakukan tugas atau aktivitas terhadap dirinya sendiri.
15. Create message
Ditandakan dengan panah yang memiliki kepala mengarah ke simbol objek. Create message menunjukkan bahwa objek baru sedang dihasilkan.
16. Delete message
Diwakili oleh panah yang memiliki tanda X di ujungnya. Delete message menandakan bahwa suatu objek sedang dihancurkan.
Baca Juga: Metode Waterfall untuk Pengembangan Perangkat Lunak
Tujuan Utama Sequence Diagram
1. Melakukan dokumentasi terhadap skenario yang telah diberikan
Terdapat garis-garis atau simbol yang merujuk pada tatanan suatu sistem dalam diagram tersebut. Ini bukan semata-mata hanya dibuat sebagai hiasan, tetapi memiliki fungsi dimana membantu menggambarkan skenario sistem atau ketentuan yang beroperasi dalam suatu organisasi atau di suatu tempat.
Dengan memaparkan sistem tersebut dengan simbol yang menghasilkan suatu skenario, maka skenario tersebut akan mudah untuk disimak dan dilihat kembali sebagai penyimpanan dan dokumentasi perusahaan atau suatu organisasi.
2. Memudahkan Komunikasi dalam Tim
Salah satu poin penting dalam sebuah organisasi atau pun sistem adalah komunikasi dengan anggota nya. Dengan adanya pemetaan dan penggambaran seperti pada diagram, maka akan lebih mudah dan membantu jalannya kolaborasi antara tim Anda.
Dengan itu, setiap tim akan paham jelas dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing serta dalam hal kelancaran jalannya sistem dalam organisasi.
Baca Juga: Apa Itu SDK, Fungsi, Proses dan Perbedaannya dengan NDK
Perbedaan Sequence Diagram dan Collaboration Diagram
Sequence diagram dan diagram collaboration tentunya memiliki perbedaan pada tiap-tiap diagramnya mengingat sistem dan susunan nya juga berbeda.
Pertama, yang membedakan dari kedua diagram adalah susunan dalam diagram. Jika Sequence diagram merupakan salah satu sistem diagram dimana disusun dengan berfokus pada urutan waktu. Maka dalam collaboration diagram disusun berdasarkan objek itu sendiri.
Lebih lanjut lagi pada jenis sequence lebih bermanfaat pada seseorang dimana memiliki tujuan untuk melakukan review pada aliran logic melalui skenario.
Sedangkan pada jenis collaboration diagram lebih berfokus dalam objek dimana ini memudahkan untuk membaca diagram saat melakukan kolaborasi serta melakukan komunikasi bersama tim.
Terlebih pada sequence terdapat persediaan skenario dimana dalam urutannya bergantung pada waktu. Waktu dalam sequence diagram adalah proses apa yang terjadi pertama, bagaimana tahap selanjutnya dan sebagainya. Maka dari itu, dalam proses ini menggunakan pesan order diagram dimana melakukan kolaborasi atau komunikasi.
Berbeda dengan sistem diagram kolaborasi kalau Anda ingin merubah objek, Anda dapat melakukan pengubahan dengan hanya melihat objek-objek lain dimana dapat berpengaruh satu sama lain.
Pada diagram kolaborasi juga dapat menawarkan gambaran lebih besar dalam skenario. Ini berkaitan dengan adanya sistem yang sudah tertata sebagaimana pada objek satu sama lain. Ini biasanya digunakan dalam hubungan kelas-kelas.
Demikian artikel mengenai sequence diagram yang harapannya dapat menambah pengetahuan. Anda juga dapat mengembangkan aplikasi berbasis web di Sekawan Media dengan fitur sesuai kebutuhan.