Sistem Pendukung Keputusan dalam Dunia IT & 7 contohnya

Daftar Isi
Daftar Isi
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) merupakan salah satu bagian dari sistem informasi berbasis komputer. Sistem ini digunakan sebagai pendukung dalam mengambil sebuah keputusan dalam organisasi maupun perusahaan.
spk
Sistem Pendukung Keputusan © Freepik

Pengembangan sistem informasi terus mengalami transformasi secara kontinu. Sistem informasi yang dikembangkan, bertujuan untuk dapat membantu segala aktivitas manusia dan memudahkan dalam berbagai pekerjaan. Saat ini, terdapat salah satu jenis sistem informasi yang dinamakan dengan Sistem Pendukung Keputusan atau disingkat dengan SPK.

Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas sedikit mengenai SPK dan komponen, serta karakteristik dari sistem informasi ini. Pada intinya, setiap sistem bertujuan untuk memberikan informasi atau keputusan yang tepat, sesuai dengan dukungan data yang tervalidasi sebelumnya.

Apa itu Sistem Pendukung Keputusan?

Jadi, apa itu SPK? Dalam bahasa Inggris, disebut juga dengan Decision Support Support (DSS) yang berarti sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan dalam perusahaan atau organisasi. 

SPK juga sering dikatakan sebagai sistem komputer yang membantu dalam mengelola data menjadi suatu informasi yang dapat menyelesaikan permasalahan dan memberikan keputusan yang tepat.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli

Selanjutnya, terdapat beberapa definisi yang disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Turban (2001)

Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang digunakan untuk dapat mengambil keputusan pada situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana seseorang tidak mengetahui secara pasti bagaimana seharusnya sebuah keputusan dibuat.

2. Sprague Et. Al (1993)

Sprague dan Watson membagi sistem pendukung keputusan menjadi lima bagian atau karakteristik, yaitu:

  • Sistem berbasis komputer
  • Sistem dibuat untuk mengambil keputusan
  • Dibangun untuk membantu dalam memecahkan masalah yang rumit, dan tidak dapat diselesaikan melalui perhitungan kalkulasi secara manual
  • Melalui bantuan simulasi yang interaktif
  • Komponen utama terdiri dari kumpulan data dan model analisis

Tujuan Decision Support System

Di dalam proses pengolahannya, DSS dibantu dengan berbagai sistem lain seperti Artificial Intelligence (AI), Expert System (ES), Fuzzy Logic, dan lain sebagainya. Sehingga, tujuan dari penerapan SPK ini adalah sebagai berikut:

  1. Membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terbentuk secara semi – struktural
  2. Mampu mendukung aktivitas manajer dalam mengambil sebuah keputusan dalam suatu masalah
  3. Mampu meningkatkan keefektifan, bukan tingkat efisiensi dalam pengambilan keputusan

Baca juga: Kenali Lebih dalam Seputar Sistem Pakar dan Metode Pengembangannya

Tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan

Berikut merupakan beberapa tahapan dari DSS, yaitu:

  • Mendefinisikan Masalah
  • Mengumpulkan data atau informasi yang relevan dan saling berkaitan
  • Pengolahan data dapat menjadi informasi dalam bentuk laporan tulisan atau grafik
  • Menentukan alternatif berupa solusi yang dapat berbentuk dalam persentase

Tahap Decision Support System

Tahapan yang harus dilalui untuk dapat mencapai hasil keputusan terbaik dalam dilakukan melalui cara atau fase berikut ini:

1. Intelligence Phase

Tahap pemahaman merupakan proses penelusuran untuk memetakan tingkat problematika, serta mampu mengenali permasalahan yang terjadi. Input data yang diperoleh nantinya diproses dan diuji cobakan dalam rangka mendukung proses identifikasi masalah.

2. Design Phase

Tahap perancangan dimulai dengan proses pengembangan pencarian solusi alternatif yang sangat mungkin untuk diambil. Namun, diperlukan proses verifikasi dan validasi untuk dapat mengetahui tingkat keakuratan pada model yang diteliti.

3. Choice Phase

Tahap pemilihan berfungsi untuk memilih berbagai solusi alternatif yang dapat dipilih, serta dimunculkan pada fase perencanaan dengan memperhatikan kriteria berdasarkan tujuan utamanya (objective).

4. Implementation Phase

Tahap implementasi atau penerapan, dilakukan dengan menyesuaikan rancangan sistem yang telah dibuat pada beberapa fase sebelumnya.

Baca juga: Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Penerapan pada Dunia Industri

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Terdapat, setidaknya tiga komponen utama yang tersusun dalam sebuah sistem pendukung keputusan, antara lain sebagai berikut.

1. Database Management

Manajemen basis data merupakan sub sistem dalam data yang terorganisir pada sebuah database. Untuk kepentingan SPK sendiri, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak diselesaikan melalui sistem berbasis simulasi.

2. User Interface

Tampilan antarmuka atau pengelolaan dialog adalah proses penggabungan antara dua komponen, yaitu database management dan model base yang nantinya akan bergabung dengan user interface. Nantinya User Interface (UI) akan menampilkan output atau keluaran sistem bagi pengguna perangkat lunak.

Baca juga: Pengenalan User Interface: Pengertian, Manfaat, dan Karakteristik

3. Model Base

Komponen model merepresentasikan terkait permasalahan ke dalam format data kuantitatif. Yang di dalamnya terdiri dari tujuan permasalahan, komponen, batasan (constraint), dan hal terkait lainnya. Mode base sangat memungkinkan untuk menganalisa permasalahan secara utuh dan mengembangkannya menjadi solusi yang terbaik.

Bagaimana Sistem Pendukung Keputusan Bekerja?

SPK menjalani serangkaian langkah dalam proses pengambilan keputusan, berikut ini adalah penjelasannya.

  • Pengumpulan Data

Data yang relevan diambil dari berbagai sumber, termasuk data internal perusahaan, data eksternal, serta data historis. Semua informasi ini penting untuk keperluan analisis.

  • Pemrosesan Data

Data yang terkumpul kemudian diproses, disaring, dan dipersiapkan untuk analisis selanjutnya. Proses ini mencakup transformasi data, pembersihan, dan penggabungan dari berbagai sumber. Pemrosesan data adalah langkah penting untuk memastikan kualitas data yang digunakan dalam analisis.

  • Analisis Data

Setelah pemrosesan, algoritma yang telah dipilih diterapkan pada data. Algoritma ini digunakan untuk menemukan pola, tren, dan informasi berharga dari data yang ada. Analisis dapat menggunakan berbagai teknik statistik, matematis, atau kecerdasan buatan, tergantung pada jenis masalah yang dihadapi.

  • Penyajian Informasi

Hasil dari analisis disajikan kepada pengguna dalam format yang mudah dipahami, seperti laporan, grafik, visualisasi data, atau tampilan lainnya. Penyajian informasi harus dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengambil keputusan.

  • Pengambilan Keputusan

Pengguna mengambil keputusan berdasarkan informasi yang disajikan oleh SPK. Hasil analisis membantu dalam mengidentifikasi alternatif keputusan, mempertimbangkan implikasi dari masing-masing alternatif, dan memilih solusi terbaik. Proses pengambilan keputusan ini berlandaskan pada data dan analisis yang telah disediakan oleh SPK.

Cara Membuat Sistem Pendukung Keputusan

 Berikut adalah penjelasan tentang langkah-langkah umum dalam membuat SPK.

1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Langkah pertama dalam pembangunan SPK adalah menentukan masalah atau kebutuhan yang perlu diatasi. Penting untuk memahami tujuan yang ingin dicapai dengan SPK dan bagaimana pengguna akan memanfaatkan sistem tersebut. Ini mencakup berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, mengumpulkan persyaratan, dan mendefinisikan tujuan proyek secara jelas.

2. Pengumpulan Data

Setelah masalah dan kebutuhan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis. Sumber data bisa beragam, termasuk dari database perusahaan, data eksternal, atau data historis. Pastikan bahwa data yang diambil memiliki kualitas tinggi dan relevan dengan masalah yang dihadapi.

3. Pemrosesan Data

Data yang telah dikumpulkan harus diproses untuk memastikan kebersihan dan keteraturannya. Ini melibatkan langkah-langkah seperti pembersihan, transformasi, penggabungan, dan persiapan data. Pemrosesan data yang baik sangat penting untuk memastikan kelancaran analisis.

4. Pemilihan Algoritma

Pemilihan algoritma sangat tergantung pada jenis analisis yang hendak dilakukan dan masalah yang dihadapi. Anda perlu memilih algoritma yang sesuai untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yang mungkin melibatkan konsultasi dengan ahli dalam analisis data atau kecerdasan buatan.

5. Pembangunan Model Data

Pada tahapan ini, model data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi akan dibangun. Model ini mencakup representasi struktur data, definisi variabel, dan keterkaitan antar variabel. Model data membantu pengguna lebih memahami data dan mempermudah proses analisis.

6. Implementasi Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna adalah tampilan grafis atau platform yang memungkinkan interaksi pengguna dengan SPK. Desain harus memudahkan penggunaan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pengguna harus dapat dengan mudah memasukkan permintaan, mengakses data, dan meninjau hasil analisis.

7. Analisis Data

Data yang telah diproses dapat dimanfaatkan untuk analisis. Ini melibatkan penggunaan algoritma yang telah dipilih untuk mengidentifikasi pola, tren, dan informasi berharga dalam data. Hasil dari analisis ini akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

8. Penyajian Informasi

Hasil analisis perlu disajikan dalam format yang mudah dipahami oleh pengguna. Ini bisa berupa laporan, grafik, visualisasi data, atau tampilan lainnya. Penyajian informasi harus dirancang untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

9. Pengujian dan Validasi

Sebelum diimplementasikan, sistem perlu diuji dan divalidasi. Ini termasuk pengujian sistem dengan berbagai data untuk memastikan algoritma beroperasi sesuai harapan dan memastikan bahwa memenuhi kebutuhan pengguna.

10. Pelatihan Pengguna

Setelah selesai, penting untuk memberikan pelatihan kepada pengguna dalam mengoperasikan sistem. Mereka perlu memahami cara menggunakan antarmuka pengguna, menginterpretasikan hasil analisis, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang disediakan oleh SPK.

11. Evaluasi dan Pemeliharaan

Pembangunan tidak berhenti pada tahap implementasi. Sistem perlu dievaluasi dan dirawat secara berkelanjutan. Evaluasi melibatkan penilaian apakah memenuhi tujuan awal dan mencari peluang untuk perbaikan. Pemeliharaan meliputi pembaruan data, perbaikan bug, dan penyesuaian berdasarkan kebutuhan pengguna yang mungkin berubah.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Terdapat beberapa contoh karakteristik yang diterapkan dalam Decision Support System, berikut merupakan beberapa contohnya.

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif, serta menitikberatkan pada sistem manajemen berbasis persepsi. Contohnya ialah sistem pendukung keputusan untuk pengelolaan data administrasi keuangan perbankan.
  2. Tampilan antarmuka yang mengendalikan dan mengontrol proses pengambilan keputusan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia.
  3. Mempunyai kapasitas dialog sesuai dengan kebutuhan, untuk dapat memperoleh informasi seakurat mungkin.
  4. Membutuhkan struktur data yang bersifat komprehensif, sehingga mampu melayani kebutuhan informasi serinci mungkin.
  5. Memiliki subsistem yang saling terintegrasi dengan baik, sehingga menjadi bagian dari satu kesatuan item atau komponen.

Contoh Sistem Pendukung Keputusan

Berikut ini adalah contoh dari sistem pendukung keputusan beserta dengan penjelasannya.

1. Bisnis dan Keuangan

Dalam sektor bisnis dan keuangan, SPK berfungsi untuk menganalisis data keuangan, mendeteksi tren pasar, dan membantu dalam membuat keputusan investasi.

Sebagai ilustrasi, perusahaan investasi dapat memanfaatkannya untuk menemukan portofolio investasi yang paling cocok untuk memenuhi tujuan klien mereka. Selain itu, dimanfaatkan juga dalam perencanaan sumber daya perusahaan, termasuk manajemen rantai pasokan dan perencanaan produksi.

2. Kesehatan

Pada bidang kesehatan, biasanya digunakan untuk menganalisis data pasien, mendiagnosis penyakit, dan merencanakan perawatan.

Misalnya, dalam keputusan yang berkaitan dengan perawatan kanker, SPK dapat menganalisis data medis pasien dan memberikan rekomendasi tentang pilihan perawatan yang paling efektif berdasarkan karakteristik pasien dan tingkat keparahan penyakit.

3. Transportasi

Dalam industri transportasi, SPK digunakan untuk merencanakan rute, mengelola armada, dan mengoptimalkan jadwal perjalanan. Sistem ini membantu perusahaan transportasi untuk menghemat waktu dan biaya serta meningkatkan efisiensi operasional.

Contoh nyata dari penggunaannya terlihat dalam layanan ride-sharing, di mana sistem ini mengatur perjalanan terpendek dan mengurangi waktu tunggu bagi penumpang.

4. Pendidikan

Di sektor pendidikan, biasanya dimanfaatkan untuk membantu mahasiswa dalam pemilihan program studi, mata kuliah, dan perencanaan karier. Sistem ini menganalisis minat, kemampuan, dan tujuan mahasiswa, lalu memberikan rekomendasi yang sesuai.

Selain itu, digunakan juga oleh sekolah dan perguruan tinggi dalam perencanaan akademik, pengelolaan sumber daya, serta evaluasi kinerja siswa.

5. Lingkungan

Dalam konteks lingkungan, diterapkan untuk memantau polusi udara, mengelola limbah, dan memodelkan perubahan iklim. Sistem ini mendukung pemerintah dan organisasi lingkungan dalam membuat keputusan berkelanjutan untuk melindungi kelestarian lingkungan.

6. Manufaktur

Industri manufaktur memanfaatkan SPK untuk merencanakan produksi, melakukan pemeliharaan mesin, dan mengendalikan kualitas. Sistem ini dapat menganalisis data produksi secara real-time, mendeteksi potensi masalah, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Hal ini pada akhirnya membantu perusahaan manufaktur meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu henti produksi.

7. Pemerintahan

Pemerintah menggunakannya untuk membuat keputusan terkait alokasi sumber daya, perencanaan infrastruktur, dan pemantauan proyek-proyek publik. Sistem ini memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dan transparan dalam pengelolaan sumber daya serta proyek-proyek pemerintah.

Kesimpulan

Sistem pendukung keputusan adalah salah satu sistem informasi berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengambil sebuah keputusan yang baik dan tepat. Komponen utama dari SPK ini terdiri atas database, model base, serta user interface untuk memudahkan proses interaksi antara manusia dengan komputer. Tahapan proses dalam mengambil keputusan, dimulai dari proses identifikasi, perancangan desain, pemilihan solusi, hingga tahap implementasi program.

Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan aplikasi berbasis mobile, dimana telah terintegrasi dengan perangkat Android dan iOS untuk menunjang produktivitas bisnis anda. Untuk selengkapnya, silakan hubungi kontak kami untuk mendapatkan penawaran terbaik sesuai kebutuhan anda.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: