Dalam rekayasa perangkat lunak, subnet mask memudahkan proses subnetting dengan mengidentifikasi bagian dari alamat IP.
Tanpa konsep ini, semua perangkat akan berada dalam satu jaringan besar tanpa batasan yang jelas antara sub-bagian.
Hal ini dapat menyebabkan lalu lintas data dalam jaringan menjadi padat dan sulit dikelola.
Lantas, apa yang dimaksud dengan subnet mask? Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih lanjut!
Apa itu Subnet Mask?
Sebelum memahami konsep subnetting pada IP address, mari kita bahas IP address itu sendiri. IP address merupakan identitas unik bagi setiap perangkat dalam jaringan.
Alamat IP terdiri dari dua bagian yaitu network address yang menunjukkan jaringan tempat perangkat berada serta host address yang menunjukkan identitas perangkat di dalam jaringan tersebut.
Subnet mask adalah angka 32 bit yang berfungsi untuk menentukan batas antara bagian network dan host pada IP address.
Teknik tersebut disebut dengan subnetting yang merupakan proses pembagian jaringan besar menjadi bagian-bagian kecil (subnet) dan memerlukan subnet mask agar berjalan lancar.
Bit yang memiliki nilai 1 pada subnet mask dikategorisasikan menjadi alamat jaringan Sebaliknya, bit tersebut merupakan bagian dari alamat host jika nilainya adalah 0.
Tujuan dari teknik tersebut adalah menambah jaringan tanpa memberikan beban lebih pada server.
Dengan bantuan konsep tersebut, data dapat diarahkan ke jaringan yang tepat sehingga mencapai perangkat tujuan dengan lebih efisien.
Fungsi Subnet Mask
- Membagi Jaringan Menjadi Subnet: Proses tersebut membuat pengelolaan data antar perangkat lebih mudah. Setiap subnet dapat beroperasi secara mandiri dengan tidak terlalu bergantung pada satu jaringan utama.
- Efisiensi Alokasi IP: Dengan membagi jaringan ke dalam subnet, setiap perangkat mendapat alamat IP yang unik sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Kondisi ini membantu jaringan berjalan lebih optimal dan terstruktur.
- Meningkatkan Keamanan: Teori ini membatasi data agar hanya bisa diakses oleh perangkat dengan IP yang sesuai yang meningkatkan keamanan jaringan. Langkah pembatasan ini bertujuan untuk mencegah akses ilegal serta mengurangi risiko serangan siber pada jaringan.
- Mengurangi Lalu Lintas Jaringan: Subnet mask membantu mengatur aliran data dan mengurangi lalu lintas berlebihan di jaringan utama. Dengan pembagian ini, pertukaran data lebih efisien dan cepat.
- Meningkatkan Stabilitas Jaringan: Pembagian subnet mencegah kongesti yang sering terjadi ketika terlalu banyak perangkat dalam satu jaringan. Kondisi tersebut akan membuat jaringan berada dalam kondisi yang stabil dan performa yang optimal.
- Memaksimalkan IPv4: Subnet mask memungkinkan satu jaringan memiliki banyak alamat IP tanpa memperluas jaringan fisik. Hal ini sangat penting mengingat keterbatasan jumlah alamat IPv4 yang tersedia.
Cara Menghitung Subnet Mask
Setelah mengetahui apa itu subnet mask dan fungsinya, Anda dapat mengidentifikasi jumlah subnet.
Langkah pertama yang mudah adalah menggunakan alat IP subnet calculator yang tersedia di internet.
Alternatifnya, Anda juga dapat melakukan perhitungan secara manual dengan mengikuti empat langkah berikut:
1. Memilih Jumlah Subnet yang Diperlukan
Pertama, Anda harus memastikan berapa banyak subnet yang diperlukan.
Untuk itu, Anda dapat menganalisis kebutuhan jaringan Anda dan bagaimana Anda ingin membagi alamat IP dalam jaringan tersebut.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan jaringan yaitu jumlah divisi dalam organisasi, jumlah perangkat yang perlu terhubung dalam setiap subnet, dan perencanaan masa depan jaringan.
Sebagai contoh, jika perusahaan Anda memiliki 4 departemen yang masing-masing membutuhkan jaringan terpisah, maka jumlah subnet yang dibutuhkan adalah 4.
2. Menentukan Jumlah Bit untuk Subnet
Tahap berikutnya merupakan kalkulasi mengenai kuantitas bit yang diperlukan pada subnet. Untuk menghitung nilai bit pada subnet, pakai rumus berikut:
2^n ≥ kuantitas subnet yang dibutuhkan
2^n didefinisikan sebagai jumlah kemungkinan kombinasi subnet. Sedangkan, n merupakan kuantitas bit yang diberikan kepada subnet.
Apabila nilai n sudah didapatkan, setiap subnet akan memiliki ‘alamat jaringan’ dan ‘alamat broadcast‘.
Jika subnet tersebut tidak digunakan, kurangi 2 dari total total kombinasi untuk mengakomodasi alamat jaringan dan alamat broadcast.
3. Menghitung Jumlah Bit untuk Host
Setelah kuantitas bit untuk subnet teridentifikasi, jumlah bit yang tersisa akan dialokasikan kepada alamat host.
Jumlah bit untuk host dihitung berdasarkan jumlah bit yang tersedia dalam segmen host dari alamat IP.
4. Menentukan Subnet Mask
Subnet mask dapat ditentukan dengan menganggap bit host sebagai 0 serta bit subnet sebagai 1.
Setelah itu, Anda dapat mengkonversi subnet mask ke format desimal untuk mendapatkan nilai akhir.
Misalkan Anda memiliki alamat IP kelas C 10.0.0.0, dan ingin membagi alamat IP ini menjadi 4 subnet.
- Kelas C memiliki 24 bit untuk alamat jaringan, jadi alamat IP 10.0.0.0 diwakili oleh 255.255.255.0.
- Untuk membuat 4 subnet, Anda memerlukan 2 bit tambahan untuk subnet (karena 22=42^2 = 422=4).
- Setelah menambahkan 2 bit untuk subnet, subnet mask baru adalah 255.255.255.192, yang dalam biner menjadi:
11111111.11111111.11111111.11000000. - Jadi, subnet mask baru adalah 255.255.255.192, yang menunjukkan bahwa 26 bit pertama digunakan untuk alamat jaringan (24 bit untuk kelas C dan 2 bit tambahan untuk subnet), dan 6 bit tersisa untuk alamat host.
Bagaimana Penggunaan Subnet Mask yang baik?
Anda perlu menggunakan subnet mask dengan bijak sehingga jaringan lebih optimal.
Oleh karena itu, berikut beberapa cara penggunaannya.
- Analisis Kebutuhan: Pertimbangkan jumlah perangkat dan potensi pertumbuhannya, lalu pilih bit subnet yang sesuai untuk mendukung kebutuhan jaringan.
- Pastikan Skalabilitas: Hindari penggunaan bit subnet yang berlebihan agar jaringan tetap efisien dan siap untuk berkembang di masa depan.
- Pertimbangkan Kebijakan Keamanan: Pisahkan subnet berdasarkan fungsi dan tingkat akses untuk mengoptimalkan pengelolaan dan kebijakan keamanan jaringan.
Apakah Teknik ini Cocok pada Semua Alamat IP?
Teknik subnetting tidak cocok untuk semua alamat IP dan hanya bisa untuk kelas A, B, dan C.
Setiap kelas IP juga memiliki default subnet mask yang berbeda yang mempengaruhi bagaimana subnetting dapat diterapkan pada jaringan tersebut.
Default subnet mask pada masing-masing kelas dapat dilihat pada penjelasan berikut.
- Kelas A (255.0.0.0): Pada kelas A, angka pertama (255) menunjukkan bagian yang digunakan untuk subnet mask, sementara tiga angka berikutnya bisa diubah sesuai kebutuhan pengguna untuk mengatur subnet.
- Kelas B (255.255.0.0): Di kelas B, dua angka pertama (255 dan 255) adalah bagian dari subnet mask, sementara dua angka berikutnya (0 dan 0) adalah bagian untuk subnet yang memiliki panjang 16 bit.
- Kelas C (255.255.255.0): Di kelas C, tiga angka pertama (255, 255, dan 255) adalah subnet mask, dan angka terakhir (0) adalah bagian untuk subnet dengan panjang 8 bit.
Kesimpulan
Subnet mask adalah komponen penting dalam pengelolaan jaringan yang berfungsi membagi jaringan besar menjadi subnet-subnet lebih kecil.
Subnet mask memungkinkan pemisahan bagian network dan host dalam alamat IP, yang berdampak pada peningkatan keamanan dan stabilitas jaringan dengan mengurangi risiko lalu lintas berlebihan.
Untuk mendukung pengembangan aplikasi yang aman dan stabil, percayakan pada Sekawan Media.
Dengan pengalaman lebih dari 11 tahun, kami siap memenuhi kebutuhan digital perusahaan Anda, baik melalui aplikasi berbasis mobile maupun website.
Hubungi kami sekarang untuk solusi terbaik!