Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu System Analyst, tugas-tugas yang diemban, gaji yang dapat diperoleh, serta keterampilan dan sertifikasi yang diperlukan untuk menjadi seorang Sistem Analis. Mari simak penjelasannya berikut!
Apa itu System Analyst
System Analyst adalah seorang profesional di bidang teknologi informasi yang bertanggung jawab untuk menganalisis kebutuhan bisnis dan merancang sistem komputer yang efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mereka berperan sebagai perantara antara pengguna bisnis dan tim pengembang untuk memastikan bahwa solusi teknologi yang diimplementasikan sesuai dengan tujuan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Sistem Analis bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam sistem, merancang solusi untuk permasalahan tersebut, mengembangkan spesifikasi teknis, dan memastikan bahwa sistem yang diimplementasikan berfungsi dengan baik. Mereka juga harus mengikuti perkembangan teknologi terkini agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan yang terus berubah di dunia teknologi informasi.
Tugas System Analyst
Seorang System Analyst memiliki beberapa tugas yang mencakup beberapa tahap. Di antaranya adalah:
1. Analisis Kebutuhan
Tahap awal dalam peran Sistem adalah mengumpulkan informasi tentang kebutuhan bisnis. Mereka akan berinteraksi dengan pengguna bisnis untuk memahami proses kerja, masalah yang dihadapi, dan tujuan yang ingin dicapai. Dari sini, Sistem Analis akan merancang sistem atau perangkat lunak yang tepat untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Perancangan Sistem
Setelah mengidentifikasi kebutuhan, Sistem Analis akan merancang solusi teknis dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti efisiensi, skalabilitas, keamanan, dan kesesuaian dengan infrastruktur IT yang sudah ada. Mereka juga harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna dalam merancang antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan.
3. Pengembangan dan Implementasi
Setelah merancang sistem, Sistem Analis akan bekerja sama dengan tim pengembang untuk mengimplementasikan solusi yang telah dirancang. Mereka akan terlibat dalam pengujian sistem untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan benar sebelum diimplementasikan ke lingkungan produksi.
4. Pelatihan Pengguna
Setelah sistem diimplementasikan, Sistem Analis juga bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada pengguna akhir agar mereka dapat menggunakan sistem dengan efektif dan efisien.
5. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem merupakan tugas yang berkelanjutan bagi seorang Sistem Analis. Mereka harus memastikan bahwa sistem tetap berjalan dengan baik, mengatasi masalah yang muncul, dan memperbarui sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berubah.
Skill Penting untuk Menjadi System Analyst
Untuk berhasil sebagai System Analyst, ada beberapa keterampilan dan kemampuan yang sangat penting. Berikut adalah beberapa skill yang perlu dimiliki:
1. Pemahaman Bisnis
Sistem Analis harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bisnis dan proses kerja perusahaan. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan pengguna bisnis dan memahami kebutuhan mereka adalah kunci dalam merancang solusi yang sesuai.
2. Kemampuan Analisis
Seorang Sistem Analis harus mampu menganalisis masalah kompleks dan menguraikannya menjadi komponen yang lebih kecil untuk dipecahkan. Mereka juga harus dapat menilai berbagai opsi dan memilih solusi terbaik.
3. Pengetahuan Teknis
Tentu saja, sebagai seorang profesional di bidang teknologi informasi, Sistem Analis harus memiliki pengetahuan teknis yang solid. Mereka harus memahami berbagai bahasa pemrograman, infrastruktur jaringan, basis data, dan teknologi terkini lainnya.
4. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam peran Sistem Analis. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan berbagai pihak, termasuk pengguna bisnis, tim pengembang, dan manajemen.
5. Keterampilan Manajemen Proyek
Sistem Analis sering bekerja dalam proyek-proyek pengembangan sistem yang kompleks. Oleh karena itu, keterampilan manajemen proyek menjadi sangat penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal dan anggaran.
Baca Juga: Apa itu Software Engineer, Tugas, Skill, dan Peluang Kerja
Kualifikasi System Analyst
Sebagian besar analis sistem berasal dari program studi sistem informasi atau teknik informatika. Di beberapa perusahaan, program sistem informasi dianggap lebih relevan.
Hal ini disebabkab oleh fakta bahwa program studi tersebut memberikab pengetahuan kepada mahasiswa mengenai manajemen dan analisis.
Namun, menurut The Balance Career, jurusan ilmu komputer juga mulai dijadikan pilihan untuk mengisi posisi ini. Sebab, selain memiliki keterampilan pemrograman yang baik, lulusan kumputer juga mempelajari dasar-dasar manajemen.
Di beberapa perusahaan besar, posisi ini juga diisi oleh individu yang sebelumnya bekerja sebagai programmer, serta di bidang keuangan dan audit. Selain melalui jalur pendidikan formal, menjadi analis sistem juga dapat dilakukan melalui kursus online.
Pasalnya, kursus tersebut menawarkan materi yang lengkap dan diajarkan oleh pengajar yang ahli dalam bidang analisis sistem.
Prospek System Analyst
Meskipun posisi ini berkaitan erat dengan perangkat keras atau perangkat lunak komputer, posisi ini juga dapat dikaitkan dengan peran sebagai analisis bisnis. Bahkan di beberapa perusahaan, posisi ini bisa berkembang hingga CTO (Chief Technology Officer).
Namun, sebelum mencapai tahap tersebut, ada beberapa langkah yang harus dilalui Berikut ini adalah jalur karir yang cocok untuk seorang System Analyst.
1. Database Administrator
Tugas administrator basis data berfokus pada pemantauan sistem yang sedang beroperasi. Dengan keterampilan yang dimiliki, seorang analis sistem dapat menepati posisi ini.
2. Computer Programmer
Jika Anda lebih tertarik pada bahasa pemrograman, posisi semagai programmer komputer mungkin lebih sesuai untuk Anda.
3. Information Security Analyst
Menjaga keamanan sistem adalah tanggung jawab utama seorang pembuat sistem. Jika Anda lebih tertarik di bidang ini, Anda dapat memilih untuk menjadi analisis keamanan informasi.
4. Project Manager
Dengan kemampuan sistem analis yang kuat dalam manajemen proyek, menjadikan seorang analis sistem sebagai Project Manager adalah pilihan yang tepat.
Setelah membaca informasi tersebut, Anda mungkin masih penasaran tentang kisaram gaji seorang analis sistem. Agar tidak semakin penasaran, setelah ini akan kami bahas prospek gaji untuk System Analyst.
Prospek Gaji untuk System Analyst
Gaji seorang System Analyst sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti lokasi geografis, tingkat pengalaman, industri, dan ukuran perusahaan. Secara umum, System Analyst termasuk dalam kategori pekerjaan yang membayar cukup baik dalam industri teknologi informasi.
1. Prospek Gaji System Analyst di Indonesia
Secara umum, gaji Sistem Analis di Indonesia bisa dikategorikan sebagai berikut:
- Fresh Graduate / Entry Level: Bagi seorang Sistem Analis yang baru lulus dan memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun, gaji rata-rata bisa berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Gaji ini dapat berbeda-beda tergantung pada perusahaan dan lokasi tempat pekerjaan berada.
- Pengalaman Menengah: Untuk Sistem Analis dengan pengalaman kerja sekitar 3-5 tahun, gaji bisa meningkat menjadi sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per bulan. Kembali, gaji ini dapat bervariasi berdasarkan berbagai faktor seperti lokasi dan industri.
- Pengalaman Senior: Sistem Analis dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dan berada di posisi senior bisa menghasilkan gaji sekitar Rp 15 juta hingga Rp 25 juta per bulan atau bahkan lebih. Gaji ini tentunya tergantung pada lokasi dan perusahaan di mana System Analyst tersebut bekerja.
2. Prospek Gaji System Analyst di Tingkat Internasional
Di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat atau Inggris, seorang System Analyst dengan pengalaman sekitar 5 tahun dapat menghasilkan gaji tahunan antara $60.000 hingga $100.000 atau lebih, tergantung pada lokasi dan perusahaan tempat mereka bekerja.
Contoh Pekerjaan System Analyst
Penting untuk diingat bahwa pekerjaan System Analyst bisa sangat bervariasi tergantung pada perusahaan dan industri di mana mereka bekerja. Beberapa System Analyst mungkin lebih berfokus pada pengembangan perangkat lunak, sementara yang lain lebih fokus pada analisis bisnis atau pengembangan infrastruktur IT.
Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan yang biasanya diemban oleh seorang System Analyst:
1. Analisis Kebutuhan Bisnis (Business Requirement Analysis)
Seorang Sistem Analis akan berinteraksi dengan pengguna bisnis untuk memahami kebutuhan dan tujuan bisnis perusahaan. Mereka akan menganalisis proses bisnis yang ada dan merancang solusi teknologi informasi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Perancangan Sistem (System Design)
Sistem Analis akan merancang sistem komputer atau perangkat lunak berdasarkan kebutuhan bisnis yang telah diidentifikasi. Mereka akan memastikan bahwa sistem yang diusulkan dapat berjalan secara efisien dan sesuai dengan infrastruktur IT yang sudah ada.
3. Pengembangan Aplikasi dan Perangkat Lunak (Software Development)
Sistem Analis terlibat dalam pengembangan aplikasi atau perangkat lunak, baik secara langsung maupun sebagai koordinator antara tim pengembang dan pengguna bisnis. Mereka akan memastikan bahwa aplikasi atau perangkat lunak tersebut sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan bisnis.
4. Pengujian Sistem (System Testing)
Setelah sistem atau perangkat lunak dikembangkan, Sistem Analis akan terlibat dalam pengujian untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Mereka akan mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau masalah yang mungkin timbul selama proses pengujian.
5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
Pekerjaan System Analyst tidak berakhir setelah sistem diimplementasikan. Mereka akan terus memantau dan memelihara sistem untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Jika ada masalah atau perubahan bisnis, System Analyst akan menangani pembaruan atau perbaikan yang diperlukan.
6. Evaluasi dan Perbaikan Sistem (System Evaluation and Improvement)
System Analyst akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem yang telah diimplementasikan untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berubah. Jika diperlukan, mereka akan mengusulkan perbaikan atau peningkatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem.
7. Penyusunan Dokumentasi Teknis (Technical Documentation)
System Analyst akan menyusun dokumentasi teknis yang lengkap dan jelas mengenai sistem atau perangkat lunak yang dikembangkan. Dokumentasi ini akan membantu pemeliharaan sistem dan juga memudahkan tim pengembang dan pengguna bisnis dalam memahami bagaimana sistem berfungsi.
Baca Juga: Seputar Business Analyst, Tanggung Jawab, Tugas, dan Jenjang Karir
Sertifikasi System Analyst
Untuk meningkatkan kredibilitas dan keahlian dalam bidang ini, banyak lembaga dan organisasi yang menawarkan sertifikasi System Analyst. Salah satu sertifikasi yang terkenal adalah “Certified Systems Analyst Professional” (CSAP) yang disediakan oleh International Institute of Business Analysis (IIBA).
Sertifikasi ini memvalidasi pengetahuan dan keterampilan seorang System Analyst dalam analisis bisnis dan teknologi informasi, serta membantu mereka untuk menjadi lebih kompetitif di pasar kerja.
System Analyst vs Business Analyst
System Analyst dan Business Analyst adalah dua peran yang seringkali bingung karena beberapa persamaan dalam tugas dan tanggung jawab. Secara umum, System Analyst berfokus pada teknologi dan pengembangan sistem, sedangkan Business Analyst berfokus pada analisis dan perancangan solusi bisnis yang efektif. Namun, ada perbedaan penting antara keduanya:
System Analyst | Business Analyst |
Lebih berfokus pada teknologi informasi dan pengembangan sistem. | Lebih berfokus pada analisis bisnis dan kebutuhan pengguna. |
Bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi yang efisien. | Bertanggung jawab untuk menganalisis proses bisnis, menemukan masalah, dan merancang solusi bisnis. |
Memastikan bahwa sistem yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bisnis. | Memastikan bahwa solusi yang diusulkan mendukung tujuan bisnis dan memberikan nilai tambah. |
Lebih banyak terlibat dalam proses pengembangan dan implementasi sistem. | Lebih banyak terlibat dalam analisis dan perancangan proses bisnis. |
System Analyst adalah peran yang sangat penting dalam industri teknologi informasi. Mereka bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi yang efisien untuk memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk berhasil sebagai System Analyst, seseorang harus memiliki pemahaman yang baik tentang bisnis, pengetahuan teknis yang solid, dan keterampilan komunikasi yang baik.
Secara keseluruhan, peran System Analyst sangat penting untuk membantu perusahaan dalam memanfaatkan teknologi informasi secara optimal untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang tepat, seorang System Analyst dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan dan dapat membawa dampak positif dalam dunia teknologi informasi dan bisnis. Anda dapat menggunakan jasa pembuatan aplikasi web yang disediakan oleh Sekawan Media yang telah terhubung dengan platform Android dan iOS.